BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Minimnya politikus kehutanan di Indonesia sangat disayangkan. Padahal kerusakan hutan di Indonesia sangat luas, angkanya mencapai 60 juta hektare.
Begitu dikatakan rimbawan senior KAGAMA, Ir. Transtoto Handadhari dalam keterangannya, Sabtu (31/12/2022).
"Nampaknya saya dan teman-teman harus berpolitik untuk mengawal pelestarian hutan yang sangat penting bagi sistem kehidupan," ungkapnya.
Pernyataan ini disampaikan Transtoto sekaligus mengundang para rimbawan untuk ikut menekuni kepolitikan kehutanan. Secara tidak langsung, dia juga menyatakan diri siap berkiprah di partai politik.
"Indonesia sangat membutuhkan politikus-politikus kehutanan yang konsen memuliakan hutan tanpa kecurangan," ujar Direktur Utama Perum Perhutani 2005-2008 itu.
Selain itu, lanjutnya, perkembangan dunia dan kemajuan teknologi sangat perlu memperhatikan upaya pelestarian alam dan ekosistem lingkungan.
Kekayaan sumber daya alam yang masih melimpah sekalipun tidak akan mampu membiayai kehidupan manusia dan perawatan pembangunan 500 tahun mendatang.
Menurutnya, negara-negara negara-negara di dunia harus terus memperhatikan ekonomi hijau dalam azas-azas pembangunan politiknya. Bahkan juga tidak terlepas bagi negeri yang memiliki hutan luas dan kaya biodiversitas.
"Wajib diprioritaskan rehabilitasinya dan reboisasinya. Secara nyata tidak boleh diabaikan terus," tutur Transtoto dengan nada prihatin.
"Meskipun memerlukan dana yang mencapai ribuan triliun rupiah tugas pembangunan hutan tidak boleh diabaikan," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya