Bambang menegaskan, proses pengadaan barang/jasa atau akrab disebut lelang terkait museum Al Jabbar itu sudah mengikuti prosedur. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) dan BPK ikut mengawal jalannya tender.
"Patut disyukuri dengan adanya perhatian masyarakat ini menjadi masukan penting, sehingga pengelolaan Masjid Al Jabbar dapat menjadi lebih baik lagi untuk mewujudkan kemakmuran masjid, dan peresmian museum Al Jabbar dapat disambut meriah masyarakat," ucapnya.
Menurut Bambang, Masjid Al Jabbar sejak diresmikan pada 30 Desember 2022 memberikan sejumlah kejutan bagi masyarakat. Salah satunya, fasilitas edukasi berupa marodh atau museum sejarah Nabi dan sejarah Islam Nusantara di Jabar.
"Perhatian masyarakat ini sungguh besar dan sangat kami hargai, bahkan menjadi trending topic di media sosial. Perhatian masyarakat ini selain menjadi masukan penting, sekaligus juga menjadi momen bagi kami menyosialisasikan museum Al Jabbar yang direncanakan diresmikan pada Februari 2023 mendatang dengan performa terbaik," tandas Bambang.
Sebelumnya, Pemprov Jabar melalui DBMPR Jabar melelang pembuatan konten Masjid Al Jabbar dengan anggaran Rp20 miliar. Tender bernama "Pekerjaan Pembuatan Konten Masjid Raya Provinsi Jawa Barat" dianggarkan dengan menggunakan APBD 2022.
Walaupun sudah ada dua perusahaan yang menawarkan, namun tender ini akhirnya batal.
Editor : Zhafran Pramoedya