JAKARTA, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) ditargetkan akan mulai beroperasi penuh pada Februari 2023 mendatang. Artinya, tol dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun tersebut sudah bisa dilalui saat mudik lebaran.
Sekedar informasi, berdasarkan perhitungan kalender hari libur nasional dan cuti bersama, puasa Ramadhan dimulai sekitar tanggal 23-24 Maret 2023. Itu berarti, dengan perhitungan 30 hari dalam sebulan, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 22-23 April 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) merencanakan Tol Cisumdawu baru bisa beroperasi pada bula Maret. Namun, dirinya meminta di bulan Februari mendatang harus bisa dioperasikan.
"Kalau BUJT merencanakan Maret (beroperasi), tetapi saya ingin Februari ini jadi," ujar Basuki usai Rapat Kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (17/1/2023).
Tol Cisumdawu tersebut terdiri atas enam seksi yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Basuki mengatakan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,40 km) dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang (17,05 km) dikerjakan oleh pemerintah. Kemudian, Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol.
"KPBU seperti Cisumdawu, mudah-mudahan secara total dapat kita operasikan akhir Februari atau akhir Maret, saya upayakan akhir Februari bisa dioperasikan secara tuntas," katanya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR menyebutkan bahwa salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 2 hingga 5 adalah penanganan lereng dengan kerawanan longsor tinggi.
Saat ini sudah dilakukan beberapa penanganan antara lain dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai.
Penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 62 km menurut Basuki cukup penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Pantura Jawa Barat, mulai dari Cirebon, Indramayu, Majalengka hingga Kuningan (Ciayu Majakuning) Jawa Barat.
Editor : Rizal Fadillah