SMRC Nilai Ridwan Kamil Bakal Jegal Suara Prabowo dan Anies di Jabar

"Dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tahu diri," beber Saiful.
Saiful menjelaskan, tahu diri Ridwan Kamil di sini bisa diartikan semua tergantung pada keputusan partai Golkar. RK bakal mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh partai besutan Airlangga Hartarto itu.
Partai Golkar, imbuhnya, dalam sejarahnya selama ini cukup rasional dalam menentukan capres. Pada 2014 saat Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, tidak otomatis menjadj capres.
Padahal saat itu Golkar menjadi partai terbesar kedua setelah PDI Perjuangan. Golkar menurut Saiful, melihat dinamika di lapangan.
"Tidak mudah waktu itu bagi Aburizal untuk memenangkan pemilihan presiden. Karena itu dia tidak maju. Itu adalah keputusan yang rasional," ucap Saiful.
Pada 2019 juga demikian. Airlangga Hartarto tidak maju sebagai capres tapi bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi. Ini, lanjutnya, adalah perhitungan rasional berdasarkan perhitungan di lapangan.
Editor : Zhafran Pramoedya