get app
inews
Aa Read Next : Ditugaskan Maju Pilkada Jakarta, Politikus Nilai Hanya Ridwan Kamil yang Bisa Imbangi Kekuatan Anies

SMRC Nilai Ridwan Kamil Bakal Jegal Suara Prabowo dan Anies di Jabar

Kamis, 26 Januari 2023 | 20:19 WIB
header img
Ridwan Kamil saat mengenakan jas kebanggaan Partai Golkar. Foto: (Foto: Felldy Utama)

JAKARTA, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai suara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Barat bisa terjegal oleh Ridwan Kamil. Ini bisa terjadi apabila Ridwan Kamil melakukan 2 syarat.

Pertama, Ridwan Kamil maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada 2024. Kedua, Gubernur Jawa Barat ini menjadi juru kampanye untuk calon presiden (capres) di luar Prabowo dan Anies.

Begitu hasil studi yang dipaparkan pendiri SMRC, Saiful Mujani yang dipresentasikan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode ”Ridwan Kamil dan Calon Presiden Golkar” di kanal YouTube SMRC TV, Kamis (26/1/2023).

Saiful menilai, Golkar merupakan pilihan yang masuk akal bagi RK. Sebab Golkar merupakan partai yang besar.

"Di Jawa Barat, partai ini memiliki sejarah kesuksesan," ujar Saiful.

Menurut Saiful, bergabungnya orang nomor satu di Jabar itu bisa membantu Golkar dalam Pileg maupun Pilpres 2024. Namun kini publik mempertanyakan terkait kemungkinan RK maju sebagai capres.

"Dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tahu diri," beber Saiful.

Saiful menjelaskan, tahu diri Ridwan Kamil di sini bisa diartikan semua tergantung pada keputusan partai Golkar. RK bakal mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh partai besutan Airlangga Hartarto itu.

Partai Golkar, imbuhnya, dalam sejarahnya selama ini cukup rasional dalam menentukan capres. Pada 2014 saat Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, tidak otomatis menjadj capres.

Padahal saat itu Golkar menjadi partai terbesar kedua setelah PDI Perjuangan. Golkar menurut Saiful, melihat dinamika di lapangan.

"Tidak mudah waktu itu bagi Aburizal untuk memenangkan pemilihan presiden. Karena itu dia tidak maju. Itu adalah keputusan yang rasional," ucap Saiful.

Pada 2019 juga demikian. Airlangga Hartarto tidak maju sebagai capres tapi bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi. Ini, lanjutnya, adalah perhitungan rasional berdasarkan perhitungan di lapangan.

Lantas bagaimana dengan Ridwan Kamil setelah masuk Golkar? Survei SMRC menunjukan bahwa pada Desember 2021, dukungan pada Prabowo di Jabar sangat tinggi, 34,5 persen, sementara Ganjar hanya 13,8 persen, Anies 16 persen, dan Ridwan Kamil 17,4 persen.

Satu tahun kemudian, Desember 2022, suara Prabowo menjadi 20,8 persen, Ganjar, 16,1 persen, Anies 22,5 persen, dan Ridwan Kamil 20,2 persen. Suara Anies, Prabowo, dan Ridwan Kamil seimbang karena selisihnya tidak signifikan secara statistik.

Ini, kata Saiful, mengindikasikan bahwa di Jabar pemilih terbelah. 

“Jika tiga tokoh ini bersaing, Prabowo, Anies, maupun Ridwan Kamil tidak bisa menang dominan,” beber Saiful.

Data itersebur menunjukan Jabar tidak solid pada satu tokoh. Ridwan Kamil tidak cukup dominan di Jawa Barat.

Jika Prabowo, Anies, Ridwan Kamil, dan Ganjar maju, di Jawa Barat, Saiful menyebut, suami Atalia Praratya itu tidak bisa menang. Namun Saiful memberi catatan bahwa Ridwan Kamil bisa menghambat suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat. 

"Jawa Barat terpecah (suaranya)” tandas Saiful.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut