"Solusinya bisa dengan District Meter Area (DMA). Sebab, kondisi saat ini diakibatkan dari penduduk yang terlalu jauh atau posisi rumah yang lebih tinggi elevasinya akan menjadi pelanggan yang terakhir dapat air," tuturnya.
Sonny mengaku, tengah memperbaiki sistem distribusi wilayah utara. Itupun dananya sudah mencapai Rp248 miliar dengan alternatif pembiayaan. Ada ada dua projek besar yang sedang running saat ini, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan pengaliran air sungai Saguling.
"SPAM Gedebage sudah kita bangun dari tahun 2018 dan baru selesai 2022. Kapasitas 700 liter per detik untuk blok Gedebage," jelasnya.
"Kedua, kami bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta yang mengolah air di cekungan Bandung. Kita sedang membuat studi kelayakan untuk menghadirkan air dari Saguling 3.500 liter per detik. Agar air dari Saguling bisa diairi ke Kota Bandung," tambahnya.
Menurutnya, selain cuaca, faktor yang mengakibatkan air tidak mengalir sampai ke rumah masyarakat adalah ketergantungan dengan Indonesia Power.
Editor : Rizal Fadillah