get app
inews
Aa Text
Read Next : Daftar Film Horor yang Tayang Selama Ramadhan

Sejarah Penamaan Ramadhan, Dijuluki Sang Pemimpin Seluruh Bulan

Jum'at, 10 Maret 2023 | 20:15 WIB
header img
Sejarah Penamaan Bulan Ramadhan. (Foto: Ilustrasi/net)

Ramadhan identik dengan musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang, batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada malamnya.

Malamnya, panas di bebatuan dan pasir sedikit reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadhan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Dalam buku "Essentials of Ramadan, The Fasting Month" karya Tajuddin Shuaib disebutkan, setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan (Qamariyah), rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari (kalender Masehi). Bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas.

Orang lebih memahami panasnya Ramadhan secara metaforik (kiasan). Karena pada hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau diharapkan dengan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan maka dosa-dosa terdahulu hangus terbakar dan setelah Ramadhan mendapat ampunan.

Dari akar kata "Romadh", Ramadhan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut