BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Salah satu kebiasaan yang masih ada di masyarakat apabila menjelang puasa Ramadhan adalah ritual 'mandi besar' atau istilahnya mandi keramas.
Mandi tersebut dilakukan seperti mandi besar selepas junub maupun haid. Biasanya mandi itu ditujukan untuk membersihkan serta menyucikan diri sebelum memasuki puasa Ramadhan.
Lantas bagaimana hukumnya dengan mandi tersebut?
Pada hakikatnya, kegiatan atau tradisi mandi besar itu bakal bergantung pada niatnya. Dalam rukun puasa, tidak ada aturan secara khusus terkait mandi besar menjelang bulan Ramadhan. Jadi, memasuki bulan Ramadhan tidak ada syarat untuk mandi besar.
Dijelaskan oleh Ummul Mukminin Aisyah RA dan Ummu Salamah:
“Nabi SAW memasuki waktu subuh dalam kondisi junub karena berhubungan dengan istrinya. Beliau pun mandi sebelum salat subuh, kemudian puasa di hari itu.” (HR. Ahmad, Ad-Darimi dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Husain Salim Asad Ad-Darani).
Bagaimana dengan kebiasaan yang sudah berlaku di masyarakat tentang mandi besar sebelum Ramadhan? Dikutip dari tayangan Youtube Kajian Islam, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapat pertanyaan hal serupa kaitan persiapan menyambut bulan Ramadhan.
"Saya akan sampaikan amalan menyambut Ramadhan. Pertama yakni amalan yang kita persiapkan menyambut Ramadhan adalah memperbaiki hubungan kepada Allah dengan taubatan nasuha. Yang selama ini mencuri berhenti, yang selama ini mencuri laki orang berhenti, yang selama ini melirik bini orang berhenti," ucap UAS.
Lalu taubat. Taubat yang dilakukan yaitu dengan cara mandi taubat. "Gimana cara mandi taubat? Sama dengan mandi wajib, basah semuanya, basah dari ujung rambut sampai ujung kaki," jelas UAS.
Selanjutnya setelah mandi, umat Muslim juga sebaiknya melaksanakan salat dua rakaat.
"Ushalli sunnatan taubat rokataini lillahi taala, kemudian dia istighfar minta ampun pada Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosanya, dan perbanyak istighfar," beber UAS.
Editor : Zhafran Pramoedya