Anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menjelaskan, sistem proporsional terbuka lebih baik karena rakyat memiliki hak memilih siapa yang bisa diharapkan membawa aspirasinya, baik itu di legislatif maupun eksekutif. Hal itu menurutnya tidak boleh diambil haknya.
Kemudian, sistem proporsional terbuka cukup adil bagi para kader partai politik yang ingin berjuang. Sebab dalam sistem tertutup, calon legislatif tidak lagi memiliki kesempatan yang sama.
"Bisa saja yang dapat suara terbanyak A, tapi yang dipilih si C, ini tidak fair dan tidak sehat," tegasnya.
Demokrat berharap, kata AHY, partai politik semakin hari makin modern. Lebih jauh ke depannya bisa menerapkan sistem meritokrasi
"Artinya siapa yang punya kinerja yang baik, siapa yang dipilih rakyat lebih banyak, mereka lah yang punya peluang lebih baik lagi dalam karier politiknya," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya