BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Muncul fakta baru terkait penemuan mayat perempuan berinisial EP (42) di dalam kamar kontrakan yang beralamat di Gang Family, Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Menurut pengakuan Ketua RT 3, Ika Karcita, dirinya sempat masuk ke dalam kamar itu sebelum kedatangan polisi. Hal itu berdasarkan permintaan dari pemilik kontrakan untuk membuka pintu kamar.
"Itu yang punya rumah langsung ke rumah minta tolong dibantu cari tau gitu ada apa di dalem, maka saya bantu buka," ucap Ika saat ditemui di lokasi kejadian pada Kamis (8/6/2023).
Di dalam kamar, kata Ika, dirinya melihat adanya bungkusan berlapis-lapis yang bagian luarnya adalah karung.
"Ternyata di dalam ada bungkusan karung. Berlapis, tebal. Ada seprai, plastik yang bening terus karung. Terus disenderin di kasur," ungkapnya.
Ika lalu mencoba mengangkat bungkusan itu tapi terasa berat. Dikarenakan curiga ada mayat di dalam bungkusan itu, dia memutuskan tak membukanya dan memilih untuk melaporkan temuan itu ke polisi.
"Itu pas mau diangkat berat, udah aja saya gak berani," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada enam lapisan yang membungkus mayat korban. Ika mengaku tak melihat adanya bercak darah di sekitar lokasi ditemukannya korban.
"Tidak melihat (bercak darah)" tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang tetangga korban, Tita Nurmala mengaku, sempat mendengar suara ribut dari dalam kontrakan EP pada Senin (5/6/2023) atau dua hari sebelum korban ditemukan meninggal dunia.
"Ya, pada waktu saya mendengar hari Senin jam 07.00 WIB, saya setelah pulang dari rumah Pak RW," ucap Tita saat ditemui di sekitar lokasi kejadian pada Kamis (8/6/2023).
Selain suara ribut, kata Tita, dirinya juga mendengar adanya suara korban yang meminta maaf kepada suaminya.
"Pas saya denger suara dalam bahasa Sunda 'Ayah abdi hampura, abdi hampura (Ayah saya minta maaf, ayah saya minta maaf). Allahuakbar, Astaghfirullah'," ungkapnya.
Awalnya, Tita hendak mengetuk pintu kamar kontrakan EP. Namun, hal itu urung dilakukan setelah dirinya menduga suara ribut tersebut hanya permasalahan keluarga EP dan suaminya.
"Pas saya mau ketuk (pintu), ah takut ikut campur terus saya pulang lagi," ujarnya.
"Tidak ada (suara lain). Kalau minta tolong pasti saya ketuk karena saya mendekat ke pintunya," tambahnya.
Tita juga mengaku, tidak mengenal baik dengan korban maupun suaminya.
"Enggak pernah (bertemu dan bertegur sapa), makanya saya mendekat kirain itu kontrakan masih kosong, gak tau ada isi makanya saya mendekat," tuturnya.
Editor : Rizal Fadillah