Rochady menilai, penanganan TBC sendiri tergolong panjang. Selain itu, perawatannya juga tidak bisa dianggap gampang.
Sebab menurutnya, obat-obatan yang dikonsumsi penderita TBC tergolong mahal. Belum lagi soal penularan penyakit ini yang sangat berbahaya.
"Ini kan menjadi permasalahan sebetulnya, dimana pengobatannya akan lebih lama selama 6 bulan. Teru kalau menular ke anak-anak seperti apa TBC ini," jelasnya.
Rochady menjelasnya, obat TBC itu ada beberapa macam, dua diantaranya ada penderita sensitif obat dan resistance obat. Dijelaskannya, untuk resistance obat ini tidak bisa pakai obat-obat bisa.
"Itu obat mahal, itu satu kali pengobatan bisa sampai Rp250 juta. Satu hari rata-rata obat yang diminum sekitar Rp14 juta. Kalau misalnya itu menjadi dibiayai oleh APBD kayanya APBD juga bisa kehabisan," terangnya.
Editor : Rizal Fadillah