BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AD kelahiran Kota Bandung tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad).
Untuk diketahui, Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI AD.
Kostrad dipimpin oleh seorang Panglima yang lebih dikenal dengan sebutan Pangkostrad berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Dari sebanyak 43 sosok yang pernah menduduki jabatan Pangkostrad, enam di antaranya merupakan kelahiran Bandung. Bahkan, dua nama di antaranya berhasil menembus pangkat jenderal bintang empat.
Siapa saja mereka? Inilah 6 Sosok Pangkostrad kelahiran Bandung:
1. Letjen TNI Leo Lopulisa
Leo Lopulisa merupakan Pati TNI AD pertama kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 23 November 1926 yang berhasil menduduki jabatan Pangkostrad. Dia menduduki posisi Pangkostrad dengan masa jabatan 4 Januari 1975 hingga 19 Januari 1978.
Selama karier militernya, Leo pernah menduduki sejumlah sejumlah jabatan penting. Mulai dari Panglima Kodam II/Bukit Barisan, Panglima Kowilhan III/Sulawesi-Kalimantan, dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina.
2. Letjen TNI Agus Wirahadikusumah
Agus Wirahadikusumah jadi prajurit TNI AD kelahiran Bandung, Jawa Barat berikutnya yang dipercaya mengemban amanat sebagai Pangkostrad. Pria yang lahir pada 17 Oktober 1951 ini menjabat sebagai Pangkostrad periode 29 Maret 2000-1 Agustus 2000.
Lulusan Akademi Militer Indonesia tahun 1973 ini tercatat menamatkan empat pendidikan di Amerika Serika. Mulai dari Airborne, Ranger, Pathfinder (lulus 1981), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning (lulus 1983), Air Assault School di Fort Campbell (lulus 1984), hingga Kennedy school of goverment di Harvard University (lulus 1992).
Setelah Presiden Soeharto mundur, Agus muncul sebagai pembaharu di jajaran TNI. Pada 1997, ketika menjabat sebagai staf ahli bidang politik dan keamanan Panglima TNI, Agus menyerukan agar militer Indonesia untuk menghentikan keterlibatan mereka dalam urusan politik dan menjadi kekuatan pertahanan profesional sebagai gantinya.
Ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat sebagai Presiden, Agus ditunjuk menjadi Pangkostrad menggantikan Djaja Suparman pada tahun Maret 2000. Seiring lengserya Gus Dur, pada 1 Agustus 2000 posisinya digantikan Ryamizard Ryacudu.
Agus yang merupakan keponakan mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah itu meninggal di Jakarta pada 30 Agustus 2001. Ia dimakamkan di TMP Kalibata.
3. Letjen TNI Erwin Sudjono
Erwin Sudjono lahir di Bandung, Jawa Barat pada 5 Februari 1951. Berkarier militer cemerlang, mengantarkan Erwin menduduki jabatan Pangkostrad pada 2 Mei 2006 hingga 12 November 2007.
Ia menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Letjen TNI Hadi Waluyo. Lulusan Akabri tahun 1975 ini tercatat pernah menduduki posisi penting di militer.
Pada saat berpangkat Kolonel, Erwin menjabat sebagai Danbrigif Linud 18/Kostrad (1996), Asops Kasdam VI/Tanjungpura (1998), Danrem 121/Alambhana Wanawwai (1998), dan Danmentar Akmil (1998). Pecah bintang menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen), Erwin ditunjuk menjadi Kasdivif 1/Kostrad (2001) dan Kasdam III/Siliwangi (2002).
Kariernya terus meningkat dengan mengemban amanat sebagai Pangdivif 2/Kostrad (2003), PPRC TNI (2003), dan Pangdam VI/Tanjungpura (2005) sekaligus naik pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen). Puncak karier militernya ketika naik pangkat menjadi Letnan Jenderal (Letjen) dengan ditunjuk menjadi Pangkostrad (2006) dan Kasum TNI (2007).
Selama menjadi prajurit TNI, Erwin pernah menjalani sejumlah tugas operasi. Seperti, dua kali bertugas dalam Operasi Timor Timur pada tahun 1976, Operasi Perdamaian PBB (1992), dan Operasi Aceh (2003).
4. Jenderal TNI Andika Perkasa
Andika Perkasa merupakan Pati TNI kelahiran Bandung, Jawa Barat lainnya yang berkarier cemerlang menduduki jabatan Pangkostrad. Dia ditunjuk menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto pada 2018.
Andika terbilang cukup singkat menjabat sebagai Pangkostrad hanya sekitar 4 bulan. Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini menjabat mulai dari 23 Juli 2018 hingga 22 November 2018.
Lulusan Akademi Militer tahun 1987 ini memiliki karier yang sangat cemerlang di militer. Andika merupakan satu-satunya prajurit TNI kelahiran Bandung yang berhasil menjadi Panglima TNI.
Ketika naik pangkat menjadi pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI, pria yang lahir pada 21 Desember 1964 ini ditunjuk sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) (2013). Setahun berselang pada 2014, Andika naik pangkat menjadi bintang dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) dengan mengemban amanat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) selama dua tahun.
Kemudian tahun 2016, Andika dipercaya mengisi posisi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Dua tahun berselang, Andika kembali naik jabatan menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Masih di tahun yang sama, Andika ditunjuk sebagai Pangkostrad. Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu mengangkatnya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-32 pada 22 November 2018 hingga 17 November 2021.
Puncak karier militernya ketika ditunjuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun pada 2021. Setelah tak lagi menjabat Panglima TNI pada Desember 2022, Andika terjun ke dunia politik dan ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.
5. Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Dudung Abdurachman jadi salah satu Pati TNI AD kelahiran Bandung, Jawa Barat yang berhasil menduduki jabatan Pangkostrad. Pria yang lahir pada 19 November 1965 ini menduduki posisi Pangkostrad dengan menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono dengan masa jabatan 25 Mei 2021-31 Januari 2022.
Dudung merupakan lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri. Karier militernya terbilang cemerlang dengan menduduki sejumlah jabatan penting yakni, Wagub Akmil (2015-2016), Staf Khusus KSAD (2016-2017), Waaster KSAD (2017-2018), dan Gubernur Akmil (2018-2020).
Selanjutnya karir Jenderal Dudung kian mentereng hingga diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya ke-34 pada tanggal 27 Juli 2020 oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat itu yaitu Jenderal TNI Andika Perkasa.
Jabatan inilah yang membuatnya mendapat sorotan media lantaran memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada bulan September tahun 2020. Setelah 10 bulan menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung dimutasi kembali dan diangkat menjadi Pangkostrad dan sekaligus dirinya mendapatkan bintang tiga atau berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Tepat tanggal 17 November 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantiknya menjadi KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang diangkat menjadi Panglima TNI. Itu artinya dia otomatis mendapatkan bintang empat atau berpangkat Jenderal.
6. Letjen TNI Maruli Simanjuntak
Maruli Simanjuntak adalah perwira tinggi (pati) TNI AD berpangkat jenderal bintang 3 atau Letjen TNI. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1992 kecabangan Infanteri (Kopassus) itu menjabat Pangkostrad sejak awal 2022.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 24 Februari 1970 ini telah mencicipi beberapa jabatan penting seperti Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Danseko Pusdikpassus (2009-2010), hingga Asops Danjen Kopassus (2014).
Pada tahun 2014 hingga 2016, Maruli masuk dalam jajaran Pasukan Pengamanan Presiden dan menjadi Komandan Grup A. Sebelum akhirnya dia dipercaya menjadi Wakil Komandan Paspampres pada 2017 hingga 2018.
Kemudian pada 2018 menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diangkat menjadi Komandan Paspampres masa Presiden Joko Widodo. Jabatannya ini berakhir pada 2020 yang kemudian kariernya melejit setelah itu.
Dimulai dari diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana hingga 2022 dan dipercaya sebagai Pangkostrad setelah meraih pangkat jenderal bintang 3 atau Letjen.
Penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad didasarkan Surat Keputusan (SK) Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 yang diterbitkan Panglima TNI waktu itu Jenderal TNI Andika Perkasa. Ia menggantikan Dudung Abdurachman yang diangkat menjadi KSAD.
Editor : Rizal Fadillah