Meski aturan semacam ini berlaku di beberapa negara lain, namum Jeje menganggap bahwa hal ini menunjukkan kesan pemerintah harus lebih superioritas dari institusi agama.
"Pendekatan seperti ini pastinya mendapat reaksi dan resistensi dari pemuka agama," ungkapnya.
Jeje menambahkan, justru yang harus dijaga dan dikontrol itu adalah bagaimana situasi dan kondisi yang memicu munculnya ekstrimisme di luar rumah ibadah agar tidak dibawa ke dalam kegiatan rumah ibadah.
Menurutnya, lebih baik dikontrol tempat-tempat atau aktivitas yang mengarah kepada kemaksiatan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai akhlak bangsa.
“Hal ini yang akan berakibat jangka panjang kepada kualitas moral generasi milenial sebagai pengganti dan penerus estafeta kepemimpinan bangsa,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah