Menurut bank dunia, kata Koswara, kondisi jalan di Bandung Raya ini sudah beberapa tahun lalu harus dilakukan intervensi perubahan moda transportasi.
"Maka program perencanaan sudah cukup panjang, kalau tidak dilakukan intervensi dari angkutan massal akan sangat susah membangun jalan di Kota Bandung. Maka harus dirubah menjadi angkutan massal," katanya.
Adapun faktor kedua yakni terkait layanan atau sering disebut moda share angkutan umum. Koswara mengatakan, saat ini layanan angkutan umum di Bandung Raya baru mencapai 13 persen.
"Kalau 13 persen maka 87 persennya itu angkutan pribadi yang ada di dalam pergerakan Kota Bandung sebanyak 16 juta," imbuhnya.
Menurutnya, dari angka 87 persen angkutan pribadi tersebut hampir 62-70 persen itu adalah kendaraan roda dua.
"Potensi perubahan berkendara dari angkutan pribadi ke angkutan umum itu harusnya bisa menyasar dari pengendara roda dua. Jadi kalau diserap menjadi angkutan umum maka akan kurang lebih beralih 60 persen," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya