Ternyata kejanggalan tersebut menguak fakta tak terduga dari pria tersebut. Dia rupanya adalah seorang maling yang nge-prank pura-pura coba bunuh diri agar tak ditangkap polisi.
Hal itu terungkap ketika tas pelaku digeledah. Ada banyak kabel tembaga yang seharusnya dipakai untuk grounding kereta yang dicuri oleh pelaku.
"Itu mungkin komplotan maling grounding. Tapi dia ketiduran ditinggalin sama komplotannya. Pas bangun dia bingung jadi pura-pura bunuh diri," ungkap seorang saksi.
Hal tak terduga ini pun membuat warga dan netizen kaget. "What?! Orang asing yg nerobos lintasan kereta cepat "Whoosh" dan mau bundir tadi siang ternyata maling. Si maling biar gak disangka maling lalu dia berpura² mau bundir?! Sungguh plot twist," tulis akun X Twitter @txttransportasi.
"Oh jadi pas dia gelantungan itu sebenarnya mau kabur, tapi gak ada jalan lain apalagi di atas jembatab. Ya udahlah daripada ketangkep polisi mending pura-pura mau bundir," tulis akun @yyu***a
Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan membenarkan aksi penncurian yang dilakukan oleh pria yang dikira akan bunuh diri tersebut.
"Dari fakta baru yang kita peroleh, pria itu membawa tas warna hitam. Tasnya kita geledah, rupanya di dalam tas itu ada serangkaian kabel yang diduga itu hasil curian milik KCIC," ungkap Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan saat dihubungi, Selasa (24/10/2023).
Darwan mengungkapkan pria berinisial S itu mencuri potongan-potongan kabel KCIC di sekitaran KM 102. Titik tersebut berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi percobaan dia akan bunuh diri dari atas jembatan setinggi 20 meter.
"Kalau TKP masih di sekitar situ juga, antara KM 102, karena TKP percobaan bunuh diri di KM 103," tambah Darwan.
Saat ini pelaku masih dalam tahap pemeriksaan di kantor kepolisian atas kasus pencuriannya.
Perjalanan Kereta Cepat Whoosh sempat terganggu karena kejadian tersebut, pihak KCIC pun meminta maaf.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena upaya pengamanan jalur yang harus dilakukan untuk keselamatan," ujar Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti melalui keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).
Editor : Hikmatul Uyun