get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Pemenangan 01 Cabut Dukungan, Merapat ke 02 Jelang Pencoblosan Pilkada Bandung 2024

Resmikan Gedung PLUT Kabupaten Bandung, Menkop Teten Dorong Evolusi UMKM

Selasa, 24 Oktober 2023 | 08:10 WIB
header img
Menkop UKM, Teten Masduki bersama Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin dan Bupati Bandung, Dadang Supriatna meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung, Jalan Al Fathu, Soreang, Senin (23/10/2023).

Peresmian didampingi oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Forkopimda Pemkab Bandung, Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, para Kepala OPD, para camat dari 31 kecamatan dan dihadiri para pengurus koperasi dan pelaku UMKM dari seluruh wilayah Kabupaten Bandung. 

Menurut Teten, PLUT Kabupaten Bandung sengaja dibangun untuk memberikan berbagai layanan seperti pendampingan usaha, pelatihan dan pengembangan keterampilan, akses ke modal usaha, konsultasi bisnis, pemasaran produk, serta informasi dan pengetahuan terkait dunia usaha.

Selain itu, PLUT juga menyediakan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya kepada koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta para wirausaha secara komprehensif dan terpadu.

"Tujuan utamanya dari PLUT ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi UKM agar memiliki daya saing global dan meningkatkan kapasitas usaha agar usaha mereka ini tidak mikro terus, namun nantinya bisa masuk ke level industri," kata Teten saat peresmian.

Teten menyebut, saat ini pemerintah tengah menyiapkan evolusi bisnis UKM dan Koperasi. Dengan pendampingan yang baik, pemerintah berharap para pelaku UMKM maupun koperasi bisa memiliki daya saing global sehingga dengan sendirinya kapasitas usaha mereka juga akan meningkat.

Ia membayangkan produk para pelaku UKM Kabupaten Bandung dan Jawa Barat bisa setara dan bersaing global dengan produk kerajinan asal Firenze, Italia. Teten mengaku, optimistis bisa mewujudkan mimpinya tersebut asal para pelaku usaha siap diarahkan dan membuat produk yang memiliko nilai tambah dan berdaya saing global.

"Jangan lagi para pelaku usaha ini memproduksi barang yang seragam atau memproduksi produk yang tidak berkualitas dan tidak punya daya saing. Tapi pelaku usaha itu harus memproduksi produk yang berdaya saing global supaya UMKM kita bisa bertarung dengan industri," tuturnya.

Menteri berdarah Sunda itu berharap, para pelaku usaha terutama UMKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung mendapatkan pendampingan intens dari Pemkab Bandung agar kapasitas usaha mereka nantinya bisa terus berkembang, menuju skala industri.

Teten bahkan secara khusus meminta Dadang Supriatna untuk mengawal dan membesarkan para pelaku usaha dari lahir hingga menjadi besar dan berevolusi dari produksi rumahan ke skala industri. Cara yang paling efektif, kata Teten, adalah dengan metode inkubasi bisnis. 

"Pendekatannya harus inkubasi. Ibaratnya, pilih telur yang terbaik dan dijaga sampai menetas. Setelah menetas kasih makan dan dibesarkan. Hanya dengan cara itu, kita bisa melahirkan pelaku usaha handal. Jangan biarkan pelaku UMKM ini berjalan sendiri tanpa pilot," terangnya.

Artinya dengan adanya PLUT tersebut, kata Teten, para pelaku UMKM maupun Koperasi sejak awal akan dibimbing dan diarahkan untuk menggeluti bidang usaha tertentu melalui program inkubasi disesuaikan dengan sumber daya alam atau kekhasan daerah masing-masing.

"Saya optimitsis dengan pendampingan dan inkubasi yang baik melalui PLUT ini, para pelaku usaha ini akan mampu meningkatkan kapasitas usaha mereka. Dari mikro mereka akan berkembang dan bersaing secara global. Hanya dengan cara itu kesejahteraan masyarakat bisa kita bangun," katanya.

Terlebih, pemerintah pusat menargetkan lahirnya satu juta wirausahawan baru yang mayoritas ditargetkan lahir dari bidang UMKM. Sebab UMKM ini mampu menyerap banyak lapangan kerja sehingga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu pun didukung oleh kebijakan pemerintah pusat yang mendorong hilirisasi hasil sumber daya alam nasional. Artinya, Indonesia tidak boleh lagi mengekspor barang mentah atau sumber daya alam yang belum diolah.

Kebijakan hilirisasi ini, kata Teten, tentu menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM maupun koperasi untuk mengambil peran dan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM.

"Program hilirisasi ini bukan hanya melibatkan usaha besar, namun juga saya minta ke Presiden Jokowi agar melibatkan UMKM dan Koperasi. Pelaku usaha bisa masuk ke semua sektor, tidak hanya pertambangan," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Teten Masduki dan Bey Machmudin mengapresiasi dan memuji keberhasilan Dadang Supriatna dalam membangun dan mengoptimalkan fungsi Gedung PLUT Kabupaten Bandung.

Meski baru saja diresmikan, PLUT Kabupaten Bandung sudah mampu melahirkan 13 bidang usaha unggulan hasil inkubasi bisnis yang ketat. Ia berharap keberhasilan tersebut dapat dicontoh oleh daerah lainnya di Indonesia.

"Ini akan menjadi contoh keberhasilan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi konsep PLUT ini. Saya berharap Kabupaten/Kota lain bisa mereplikasi keberhasil Kabupaten Bandung ini," ujar Bey.

Sementara itu, Dadang Supriatna mengaku sangat berterima kasih atas bantuan hibah Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemenkop dan UKM sehingga Pemkab Bandung bisa memiliki Gedung PLUT megah yang berdiri di atas tanah seluas 5.568 meter persegi tersebut.

Menurutnya, PLUT Kabupaten Bandung adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah naungan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bandung. Meski baru diresmikan, PLUT tersebut telah melahirkan beberapa bidang usaha yang berkembang pesat hasil dari program inkubasi bisnis.

Selain mengelola konsultasi bisnis, pendampingan usaha, pelatihan manajerial, standarisasi produk, dan tempat promosi dan pemasaran produk, pihaknya memaksimalkan fungsi PLUT ini dengan melakukan kerjasama dengan berbagai stake holder dan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendampingan usaha.

"Melalui pendampingan dan inkubasi bisnis yang kami lakukan, alhamdulillah PLUT ini telah melahirkan 13 usaha berdaya saing tinggi dengan transaksi sudah mencapai lebih dari Rp 6,65 miliar," jelas Dadang.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu optimistis PLUT ke depan akan mampu melahirkan para pelaku usaha sukses sekaligus mendukung terwujudnya misi Kabupaten Bandung yang pertama yakni meningkatkan daya saing daerah.

"Saya juga sangat support terhadap para pelaku usaha ini karena terus terang saja, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung yang tinggi mencapai 5,32 persen, salah satunya adalah kontribusi dari para pelaku usaha UMKM dan para petani di Kabipaten Bandung," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut