"Namanya pariwisata kan ga bisa berdiri sendiri, dia harus ada pendukungnya, pendukungnya itu di antaranya ketersediaan makanan, kuliner atau souvenir jadi dikembangkan agar mereka bisa mencapai kualitas yang lebih baik," imbuhnya.
Ledia mengatakan, persamalahan para UMKM saat ini adalah soal branding. Sehingga, bagaimana memastikan supaya brand mereka tidak diambil orang lain.
"Karena kan se-Bandung jualan itu cireng, seblak itu kan sama semua. Jadi itu (branding) bagian yang sangat penting supaya kita dorong mereka bisa menjadi orang-orang yang brandnya bagus, dikenal orang dan awet," katanya.
"Cukup lama kan UMKM persoalannya hari ini jualannya apa, besok jualan apa udah berubah. Nah kita berharap mereka bisa terus berkembang produknya.
Ledia pun mencotohkan dengan kasus brand NHI yang kini lebih dikenal sebagai prodak kuliner surabi dibanding kampus.
Editor : Rizal Fadillah