Akan tetapi, lanjutnya kalau pake unsur primordial Majalengka ada nama Abdul Chalim, tapi jika spesial Jawa Barat ada nama Mochtar Kusumaatmadja dan beberapa nama nama lain.
“Maka pada prinsipnya saya sebagai salah satu dari 120 anggota DPRD Jabar mendukung siapapun yang di pake nantinya,” ucap Daddy.
Terkait persoalan mengapa usulan tersebut belum dibahas, padahal pergantian nama BIJB sudah mencuat sejak 2019, Daddy mengaku pihaknya dahulu lebih memfokuskan pada pengoperasian Bandara.
“Saya kira bukan ada apanya tapi memang belum ada pembahasan saja. Walaupun dari 2019 tidak ada pembahasan saja, Karena waktu itu kita masih carut marut yang kita kerja itu bukan soal nama Tapi lebih pada beroperasionalnya saja bandara Kertajati itu yang pertama yang kita kerja,” tutup Daddy.
Sebelumnya, Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku telah menerima usulan untuk perubahan nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Editor : Abdul Basir