get app
inews
Aa Text
Read Next : Acep Adang Sebut Kesehatan Tak Bisa Dipisahkan dalam Indeks Pembangunan Manusia

Dokter Ingatkan Bahaya di Balik Tren Makanan Hahu Hoheng, Bisa Sebabkan Kanker!

Selasa, 26 Desember 2023 | 18:13 WIB
header img
Viral tren hahu hoheng (Foto: Tiktok.com/mukbang.international)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Belakangan ini, viral di media sosial tren makanan hahu hoheng. Diketahui, hahu hoheng merupakan makanan tahu putih goreng yang dicocol pada bubuk cabai pedas dalam keadaan panas, kemudian langsung disantap.

Kini, tidak sedikit dari mereka yang mencoba meniru tren tersebut dan mengunggahnya di sosial media. Di balik tren tersebut, dokter pun mengingatkan bahaya yang bisa terjadi untuk kesehatan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi, Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan jika seseorang mengonsumsi makan makanan panas secara langsung akan berdampak kepada kesehatan tubuhnya.

“Tentu saja ini tindakan yang cukup berisiko mengingat makanan itu dikonsumsi ketika masih panas dan akan menyebabkan iritasi seperti sariawan di mulut. Apalagi itu kan ditambah bumbu cabai,” kata Prof Ari, dikutip dalam keterangannya pada Selasa (26/12/2023).

Prof Ari menjelaskan, pada bagian mulut seseorang yang mengkonsumsinya tidak menutup kemungkinan akan terjadi cedera pada bagian dinding rongga mulut.

Untuk itu, jika seseorang ingin mengikuti suatu tren ada baiknya agar lebih berhati-hati, terlebih jika hal itu dapat menimbulkan dampak kesehatan ke depannya.

“Terus terang ini harus hati-hati. Karena bisa saja ini menimbulkan masalah kesehatan, secara umum kita tahu ketika mengonsumsi (makanan) yang terlalu panas bisa menyebabkan cedera pada dinding dalam rongga mulut kita. Sehingga bisa menyebabkan sariawan,” ucapnya.

Meski pada kejadian ini timbulnya kanker kemungkinan kecil, tetapi Prof Ari menyarankan kembali agar masyarakat tidak langsung mengikuti tren yang ada.

Sebab, jika kondisi itu bisa meradang maka akan berakibat seseorang mengalami kesusahan untuk makan dan itu berpengaruh terhadap asupan yang dikonsumsinya.

“Tentu ini artinya apa yang dipertontonkan di TikTok itu jangan diikuti karena berisiko untuk kesehatan,” tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut