get app
inews
Aa Read Next : TKRPP Ganjar-Mahfud KBB Gelar Canvasing Day Bazar Tebus Sembako Murah di Enam Titik

Ono: Tokoh Adat dan Budaya Miliki Peran Penting Dalam Mewujudkan Kondusifitas

Rabu, 02 Februari 2022 | 22:39 WIB
header img
Acara Guyub Rakyat dan Tokoh Budaya Jawa Barat-Banten, di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022). (Foto:Abdul Basir)

BANDUNG,iNews.id - Tokoh adat dan budaya memiliki peran penting dalam menjaga tatanan kehidupan berbudaya di tengah masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman. Hal itu disampaikan, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono saat acara Guyub Rakyat dan Tokoh Budaya Jawa Barat-Banten atau Gurat Daya Jabar-Banten.

Ono mengatakan hal itu sekaligus menangkap keresahan para tokoh Sunda atas maraknya fenomena penistaan budaya dalam waktu terakhir ini, yang menunjukkan adanya penurunan kualitas praktik berkebudayaan di tengah masyarakat yang ditampilkan para aktor-aktor politik dan kelompok anti toleransi.

"Hal ini menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. maka para tokoh adat dan budaya memiliki peran penting menjaga tatanan kehidupan berbudaya di tengah masyarakat," ujar Ono di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, peran penting ini harus didukung secara serius oleh berbagai pihak, termasuk oleh PDI Perjuangan. Salah satunya membuka mengadakan dialog bersama para tokoh adat dan budaya guna membangun kondusifitas di Jabar dan Banten 

Ono menilai, pertemuan para tokoh adat dan budaya ini sekaligus membuka langkah baru dalam membangun spirit berbudaya di Indonesia yang menjunjung tinggi etika adab, serta memuliakan nilai-nilai luhur dalam kebhinekaan.  

“Pertemuan ini juga dalam rangka menumbuhkan jiwa kebudayaan yang tinggi di masyarakat agar dapat menghadapi segala kemungkinan dan tantangan zaman di masa mendatang,” ujar Ono. 

“Pertemuan ini juga dalam rangka menumbuhkan jiwa kebudayaan yang tinggi di masyarakat agar dapat menghadapi segala kemungkinan dan tantangan zaman di masa mendatang,” ujar Ono. 

Ono mengungkap, pihaknya menangkap aspirasi dari para tokoh dan budaya Sunda yang menginginkan adanya penguatan budaya ditengah masyarakat. 

Meski saat ini telah ada program Rebo Nyunda atau hari dimana masyarakat diimbau untuk berbahasa dan berbusana khas Pasundan, Ono berpandangan, hal ini masih sekedar simbol belum benar-benar melaksanakan nilai-nilai Sunda itu sendiri. 

“Sehingga tadi banyak diharapkan dari para tokoh, PDI Perjuangan harus mampu membangun gerakan budaya yang terus-menerus, yang bukan hanya dalam konteks yang tadi Selasa-Rabu Nyunda, tapi bagaimana gerakan-gerakan budaya tadi tertanam dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Ono. 

Di kesempatan sama, Pupuhu Agung atau Ketua Umum Dewan Karatuan Majelis Adat Sunda Ari Mulia Subagdja mengapresiasi PDI Perjuangan yang telah memberikan sanksi internal kepada Arteria Dahlan, yang dianggap telah menyinggung masyarakat Sunda. 

Ia berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi sehingga menimbulkan kesejukan bagi masyarakat Sunda, tak hanya di Jabar dan Banten, tapi seluruh Indonesia. 

“Mudah-mudahan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar kita lebih bisa menghargai perbedaan dan keberagaman masyarakat Indonesia. Semoga ini jadi momentum kebangkitan bagi PDI Perjuangan," tandasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut