"Rumah di pinggir sungai ini sangat membahayakan. Apalagi, langsung berbatasan di atas tebing sungai, langsung tembok rumah," ujarnya
Selain itu, Bastari memastikan selanjutnya pihaknya bersama Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar akan melakukan identifikasi mengenai pemanfaatan area bibir sungai, guna memastikan keamanan keselamatan masyarakat.
"Ini tentunya kaitan dengan bagaimana pemanfaatan sepadan sungai untuk keamanan masyarakat ke depan, di sekitar Sungai Cikapundung utamanya di daerah Braga," tuturnya.
Seperti diketahui, bencana banjir di Braga terjadi pada Kamis 11 Januari 2024 silam akibat jebolnya tanggul, dimana 600 unit rumah di RW 3, 4, 7 dan 8 dengan jumlah sekitar 857 jiwa dari 400 kepala keluarga (KK) terdampak. (*)
Editor : Abdul Basir