BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Bidang Kajian Politik dan Kebijakan Publik Dewan Tafkir Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Tatan Ahmad Santana menyatakan, jamiyyah Peris mengambil sikap netral dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Tatan menjelaskan, bahwa sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), kenetralan jamiyyah Persis terhadap pilpres menjadi hal mutlak yang harus dijaga.
Menurutnya, keputusan untuk bersikap netral adalah tindakan yang disadari sepenuhnya oleh para Qiyadah di PP Persis, dengan tujuan memastikan agar Jamiyyah tetap fokus pada khittah perjuangannya, yaitu pendidikan dan dakwah.
"Netral tentu saja tak sama dengan abstain, apalagi Golput," ucap Tatan dikutip dari laman resmi Persis, Senin (22/1/2024).
Tatan mengatakan, bahwa sikap netral adalah upaya kelembagaan untuk menjaga jarak yang sejajar dengan semua kontestan dan kekuatan politik. Selain itu, semua kontestan politik diposisikan sebagai Mad'u (Objek Dakwah) yang harus disentuh dengan Dakwah amar ma'ruf nahyi munkar, yang dilandasi oleh sikap Welas Asih (Ruhamaa u bainahum).
"Sehubungan dengan hak dan kewajiban jema'ah, anggota, dan simpatisan Persis dalam menyalurkan pilihan politiknya, para Masyaikh di lingkungan Dewan Hisbah telah memberikan panduan sejak jauh-jauh hari," jelasnya.
Tatan menyebut, ulama Dewan Hisbah juga telah mengingatkan jemaah untuk menganalisis dengan cermat semua kontestan politik, baik caleg maupun capres, yang sesuai dengan tuntunan syari'at.
"Tuntunan syari'at kita mengajarkan bahwa kita harus memilih calon pemimpin yang berakhlaqul karimah; shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh," ungkapnya.
Tatan menekankan, bahwa sikap netral adalah hasil ijtihad Jama'i para Maysaikh untuk memastikan agar Persiss tetap pada jalurnya, sebagai Jamiyyah yang berdedikasi pada pendidikan dan dakwah, tanpa membatasi pilihan politik jamaahnya.
Ulama muda Persis ini pun meminta kepada seluruh jemaah, anggota, dan simpatisan agar bersaing dengan baik dan berlomba dalam kebaikan. Namun, dia juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan Jamiyyah, bahkan keutuhan ummat dan bangsa.
"Pemilu sekadarnya dan persaudaraan selamanya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah