Warga Cileunyi Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Kang Ace: Siap Lanjutkan Pemerintahan Jokowi

Indonesia, kata Kang Ace, membutuhkan pemimpin tegas. Bukan sekadar pintar berkata-kata. Yang dalam bahasa Prabowo, pemimpin yang hanya bisa omon-omon. "Indonesia butuh pemimpin yang bisa bekerja untuk rakyatnya. Yang bisa memastikan, Indonesia harus maju dan menjadi negara berpengaruh di tahun 2045," ucap Kang Ace.
Kang Ace menegaskan, fondasi agar Indonesia bisa menjadi negara maju, adalah, sumber daya manusia (SDM)-nya harus betul-betul terbaik. Karena itu, Prabowo sejak awal mengusung program utama memenuhi gizi dan nutrisi anak-anak Indonesia. Sehingga kecerdasannya bisa dibangun dari gizi yang cukup tersebut.
"Kalau anak kita gizinya tidak cukup, tidak mungkin kita bisa membangun sumber daya yang baik. Tidak boleh lagi ada rakyat Indonesia, anak-anak kita putus sekolah akibat tidak memiliki akses terhadap pendidikan," ujarnya.
Karena itu, visi-misi Prabowo-Gibran di bidang pendidikan, tutur Kang Ace, adalah membangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten dan kota di Indonesia. Prabowo-Gibran ingin kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik. Prabowo-Gibran ingin kesehatan masyarakat kita betul-betul terjaga.
"Karena itu, Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang paling tepat untuk membangun Indonesia maju. Siap memenangkan Prabowo-Gibran?! Berapa putaran?!" seru Kang Ace.
"Siap! Sekali putaran!" jawab warga Cileunyi.
Kang Ace juga menyosialisasikan diri sebagai Ketua Golkar Jabar dan caleg DPR RI nomor 1. Saat Prabowo-Gibran menjadi presiden-wakil presiden, maka perlu dikawal oleh DPR RI.
"Siapa yang mengawal? Wakilnya dari Kabupaten Bandung dan Bandung Barat (KBB), kudu Kang Haji Ace. Imam Hidayat, beliau anak muda, mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung nomor 6. Coblos Prabowo nomor!? Coblos Golkar Nomor?! 4, Kang Haji Ace nomor? Kang Imam nomor?!" seru Kang Ace lagi.
Seruan itu pun serentak dijawab, dua, empat, satu, dan enam, oleh para peserta.
Editor : Ude D Gunadi