Filosofi Kue Keranjang, Hidangan Khas Imlek yang Tak Bisa Disajikan Sembarangan
Selasa, 06 Februari 2024 | 13:38 WIB

Selain itu, kue keranjang ini tak boleh disajikan secara sembarangan. Kue keranjang disusun menjulang ke atas dengan makna agar segala doa bisa tersampaikan kepada dewa-dewa di atas.
Secara rinci, berikut simbol filosofi kue keranjang yang penuh dengan makna:
Kuenya lengket melambangkan persaudaraan yang semakin erat dan rukun.
Rasanya manis melambangkan kehidupan yang ceria, penuh keberuntungan dan siapa yang memakannya akan berkata baik-baik.
Bentuknya bulat melambangkan persatuan, kerukunan, keceriaan, keberuntungan, dan kesuksesan.
Itulah filosofi kue keranjang, hidangan khas Imlek yang hanya ada satu kali setiap tahunnya.
Editor : Zhafran Pramoedya