BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Lengkong Kota Bandung terus meningkatkan pengawasan kampanye pemilu 2024.
Sebab, masa aktif kampanye peserta pemilu tinggal hitungan hari. Setelah itu masuk tahapan masa tenang dari 10 sampai 13 februari 2024.
Ketua Panwascam Lengkong, Ketua Panwascam Lengkong, Yusef mengatakan Masa kampanye Pemilu 2024 di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung dipastikan berjalan kondusif.
Tidak ditemukan pelanggaran berat yang dilakukan peserta pemilu sejak kampanye dimulai pada 28 November 2023.
Kendati demikian, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Lengkong tetap mewaspadai berbagai potensi pelanggaran. Terlebih, kampanye hanya tinggal hitungan hari sebelum memasuki masa tenang Pemilu 2024.
“Apalagi sekarang sudah menuju injury time, aktivitas kampanye terus meningkat. Kami terus memantau setiap pergerakan para peserta pemilu agar tetap kita bisa awasi,” ujar Yusef di kawasan Lengkong, Kota Bandung, Rabu (7/2/2024).
Sejauh ini, Yusef memastikan tidak ada temuan pelanggaran berat yang dilakukan peserta pemilu. Akan tetapi, pihaknya masih mendapati peserta pemilu yang melakukan pelanggaran administrasi.
Kata Yusef, para peserta pemilu seringkali tidak menyampaikan surat pemberitahuan kepada penyelenggara pemilu maupun aparat keamanan. Padahal, surat pemberitahuan penting diberikan untuk memastikan kondusifitas kampanye.
“Ada beberapa tidak memberikan pemberitahuan dengan banyak alasan. Ada yang alasannya dikirim ke Bawaslu, tetapi Bawaslu tidak ada tembusan ke kita. Ada yang ngaku sudah kirim via online, tapi tidak jelas kemana,” terang Yusef.
Meski tidak menemukan pelanggaran berat, Yusef mengaku kerap menerima laporan terkait politik uang, seperti pembagian sembako dan minyak secara cuma-cuma. Namun laporan tersebut tidak memenuhi syarat formil maupun materil.
“Laporan hanya via telepon atau Whatsapp. Ketika kita minta datang ke kantor Panwaslu tidak ada yang bersedia, maka hal itu tidak bisa kami tindak lanjuti,” bebernya.
Dikatakan Yusef, laporan-laporan tersebut hanya pihaknya jadikan sebagai informasi awal untuk dicek lebih lanjut ke lokasi. Pun setelah dilakukan pengecekan, ternyata laporan tersebut dari kader partai atau calon legislatif (caleg) lain.
“Mereka merasa tidak nyaman dengan kehadiran caleg partai lain, kampanye di situ membagikan sesuatu yang ternyata setelah di cross check itu tebus murah,” imbuh Yusef.
Sementara terkait pengawasan logistik pemilu, Yusef menerangkan, pihaknya berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Saat ini, sudah ada beberapa logistik yang terdistribusi ke gudang PPK Lengkong.
Adapun logistik pemilu yang sudah berada di gudang PPK, terang Yusef, yakni bilik suara, kotak suara, dan surat suara. Ia memastikan logistik pemilu yang ada dalam kondisi baik dan tersegel.
“Sebanyak 856 kotak suara yang sudah berada di gudang PPK Lengkong adalah kotak suara DPD, DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kota/kabupaten,” terangnya.
Yusef menuturkan, sebanyak 856 bilik suara untuk 214 TPS sudah didistribusikan ke tujuh kelurahan di Kecamatan Lengkong pada Kamis (1/2). Sedangkan kotak suara Pilpres, saat ini masih tersimpan di gudang KPU Kota Bandung dan akan segera didistribusikan.
“Untuk pergeseran dari PPK ke PPS, kita sudah instruksikan Panwas kelurahan koordinasi dengan PPS terkait jadwal pendistribusian logistik dari PPK ke kelurahan atau ke TPS. Itu akan didistribusikan rencananya H-3 ke kelurahan,” pungkas Yusef. (*)
Editor : Abdul Basir