BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pendiri Peduli Seni Indonesia, Deby Subiyanti memberikan apresiasi terhadap Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Utrecht yang telah berani menyampaikan keprihatinannya atas kondisi demokrasi di Indonesia.
Deby mengaku, dirinya merasa terharu karena PPI Utrecht ini berani mengambil sikap sebagai generasi muda.
“Sejujurnya saya sangat terharu dengan keputusan para pelajar untuk mengambil sikap, dalam hal ini sudah waktunya ade-ade mengambil sikap komitmen sebagai generasi muda kami,” ucap Deby.
Karena sebelumnya, Deby merasa miris dengan banyaknya teman-teman yang berada di Diaspora Belanda memutuskan golput pada Pemilu 2024 ini.
Untuk itu, Deby pun mendorong para PPI Utrecht ini untuk tidak mundur dan tidak takut karena telah berani menyatakan sikap terhadap keprihatinannya.
“Tapi yang ingin saya tekankan, ade-ade jangan mundur, ini tahun pergerakan, kalian gak usah takut, ade-ade punya hak, bermimpilah waktu bangun, jangan bermimpi waktu tidur,” katanya.
Deby mengatakan, betapa besar harapannya pada PPI Utrecht yang telah bergerak dengan hati nurani untuk Indonesia.
“Saya mewakili diaspora yang tinggal di Belanda, benar-benar menaruh harapan buat kalian yang masih muda untuk memiliki mimpi dan kalian bergerak sesuai dengan intuisi dan hati nurani, Indonesia ada di tangan kalian,” tuturnya.
Deby menyebut, bahwa PPI Utrecht ini memiliki hak yang harus digunakan, untuk itu sebagai Diaspora yang tinggal di Belanda maka dirinya akan mendukung dan mendampingi PPI Utrecht.
“Saya disini membuat satu pernyataan bahwa kalian punya hak dan hak itu harus kalian pakai, jadi saya sebagai pendiri Yayasan Peduli Seni Indonesia siap mendukung apa pun yang kalian akan kerjakan selama kalian ada di Belanda, kami diaspora akan selalu mendampingi kalian yang sudah rela datang ke negeri ini untuk belajar, kemampuan kalian secara intelektual pakai,” bebernya.
Deby juga meminta PPI Utrecht untuk tidak berhenti berproses karena kesempatan tak akan terulang kembali.
“Juga saya berpikir, janganlah berhenti untuk berproses, ade-ade kalian punya hak, pakai itu, itu yang pertama, yang kedua, kesempatan ini tak ada lagi atau tak ada pengulangan,” katanya.
Terakhir, Deby pun berharap dengung suara dari PPI Utrecht ini bisa terdengar sampai Indonesia, dan menjadi saksi sejarah pelajar Indonesia di Belanda.
“Dengan suara kalian itu menjadi dengung yang kuat di Indonesia sehingga setiap orang yang ada di Indonesia pasti akan mendengarkan dengung-dengungan ini, dan kalian menjadi saksi untuk mengukir sejarah pelajar Indonesia di Belanda, jadi Uttrech kalian luar biasa,” tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya