get app
inews
Aa Text
Read Next : Atasi Konflik Palestina, Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara

Di Bawah Pimpinan Prabowo, Kerja Sama Indonesia-China Berlanjut dalam Skala Prioritas

Senin, 04 Maret 2024 | 08:26 WIB
header img
Pemerhati Politik Luar Negeri, Rizal Darma Putra. Foto: Tangkapan Layar.

Namun mengenai skala prioritas ini, ketika dua kekuatan besar tersebut tidak bisa dihentikan rivalitasnya, maka Indonesia harus memilih posisinya. Menurutnya Indonesia tidak mungkin bersikap netral.

“Hanya probelumnya adalah pada saat dua kekuatan besar ini kemudian tidak bisa dicegah atau tidak dihentikan rivalitasnya, lalu kemudian bermuara pada satu konflik bersenjata. Itu lah Indonesia akan ditagih untuk bersikap berada pada posisi dimana. Karena tidak mungkin kita ini hanya bersikap netral,” bebernya.

Rizal juga memandang, jika persoalan konflik bersenjata yang paling bahaya bukanlah di wilayah China Selatan atau Natuna.

“Persoalan konflik bersenjata yang paling tinggi menurut saya adalah bukan di wilayah-wilayah China Selatan atau Natuna, itu adalah suatu wilayah yang berpotensi konflik namun konflik hanya terjadi secara parsial dan andaikan terjadi openfire paling sifatnya hanya skala kecil,” ungkapnya.

Menurutnya, konflik bersenjata paling bahaya adalah di Selat Taiwan. Sekarang yang terpilih di Taiwan ini adalah pemerintahan baru yang aspirasinya adalah merdeka penuh dari China. 

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut