Namun, tantangan tetap ada, terutama dari pandangan sebagian pemerintah dan masyarakat yang masih menganggap sektor kreatif, seperti film dan musik, hanya sebagai hiburan.
"Persepsi itu membutuhkan edukasi dan satu edukasi itu bisa mengubah satu persepsi," kata pria yang akrab disapa Kang Acel ini.
Di sisi lain, seorang sineas asal Bandung, Iang Darmawan, menilai bahwa sektor ekonomi kreatif khususnya dunia perfilman di Bandung masih belum berkembang dengan baik. Ia menyoroti kurangnya keterlibatan generasi muda dalam ekonomi kreatif sebagai salah satu hambatan utama.
Menghadapi tantangan ini, diperlukan strategi yang komprehensif dari pemerintah dan komunitas kreatif di Bandung untuk membangun ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
"Melalui kolaborasi, edukasi, dan inovasi, Bandung berpotensi besar menjadi pusat ekonomi kreatif yang tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga dikenal di kancah internasional," tutupnya. (*)
Editor : Abdul Basir