Ribuan Talenta Digital Timba Ilmu dalam Acara Baparekraf Developer Day 2024 di Bandung

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan, latar belakang BDD digelar karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di dunia.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2023 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 mencapai 82 miliar Dolar Amerika dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi 109 miliar USD pada tahun 2025.
"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di era digital. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu kesenjangan keterampilan digital (digital skills gap) antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja," kata Muhammad Neil El Himam.
Dia menyatakan, berdasarkan laporan Bank Dunia menunjukkan, Indonesia sedang mengalami digital talent gap atau kesenjangan talenta digital. Saat ini, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun.
Namun yang baru bisa dihasilkan oleh perguruan tinggi yang fokus di talenta digital baru sekitar 180.000 per tahun. Jadi masih kekurangan sekitar 420.000 talenta digital.
"Kesenjangan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital dan mengurangi daya saing Indonesia di kancah global. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan individu," ujar dia.
Editor : Ude D Gunadi