Tanda berikutnya, hati seseorang yang menemui Lailatul Qadar senantiasa damai, tidak dendam, dan tidak dengki.
"Semuanya selalu dilihatnya dengan penuh kedamaian. Paling tidak, kedamaian pasif. Damai itu ada damai aktif, ada damai pasif. Kalau saya memuji, itu damai aktif. Tapi kalau saya tidak mencela, itu damai pasif. Saya tidak mengambil hak orang, itu juga damai pasif," bebernya.
Lailatul Qadar hanya terjadi pada Ramadhan, tapi waktunya dirahasiakan Allah. Hikmah di balik ini semua yakni agar umat Islam bisa mempersiapkan dengan selalu berbuat kebaikan sepanjang waktu.
"Tanggalnya nggak tahu kapan. Itu sebabnya dirahasiakan. Setiap saat kita siap untuk itu. Bukannya tujuan ayat ini (Al-Qadar) mendorong untuk beramal shaleh?" tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah