“Misalkan apakah ada penambahan soal daftar pemilih tetap kemarin terkait dengan yang TMS ada kematian kah, begitu kan terus juga apakah ada yang sudah MS dengan masuknya pemilik pemula begitu, terus juga misalkan ada yang ternyata dulu bisa memilih di Indonesia sekarang di luar negeri begitu terus juga kan perpindahan Lapas misalkan yang kemarin masih apa namanya di Lapas sekarang sudah keluar jadi kita mutakhirkan,” bebernya.
Disinggung terkait persiapan menjelang Pilkada Serentak 2024 ini, Nuryamah mengatakan saat ini masih berada dalam tahapan pemutakhiran data pemilih.
“Jadi kan kenapa saya mempertanyakan soal tahapan mana kalau bicara hari ini masih tahapan pemutakhiran data pemilih. Sekarang kita lebih memaksimalkan koordinasi dalam bentuk pencegahan tidak hanya melulu soal himbauan agar persoalan yang klasik itu paling tidak bisa diminimalisir,” jelasnya.
Seperti halnya koordinasi dengan Disdik dan Kemenag terkait pemilih pemula yang memang harus dikoordinasikan untuk adanya evaluasi pada tahapan pemutakhiran data.
“Terus juga kita sekarang sudah berkoordinasi dengan Kemenag soal pemilih pemula bukan hanya di Disdik. Misal ada santri yang memang belum masuk umur 17 tahun tetapi sudah menikah itu kan adanya di KUA, itu sudah kita lakukan jadi memang itu bagian dari pada refleksi dan juga evaluasi kita pada tahapan pemutakhiran data,” paparnya.
Dikatakan Nuryamah, permasalahan-permasalahan data daftar pemilih itu bisa diselesaikan asalkan koordinasi komunikasi dilakukan oleh semua stakeholder.
Editor : Zhafran Pramoedya