get app
inews
Aa Text
Read Next : Tutup PPRA 67 Tahun 2024, Gubernur Lemhanas RI: Membangun Indonesia Butuh Superteam

Tingkat Kematian Ibu di Indonesia Tinggi: dari 100.000 Kehamilan, 305 Meninggal Dunia

Jum'at, 02 Agustus 2024 | 14:46 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily dalam acara Sosialisasi Peran DPR RI Mendorong Kesejahteraan Ibu dan Anak di Soreang, Kabupaten Bandung. (FOTO: ISTIMEWA)

Komisi VIII DPR RI mengkhususkan kepada fase 1.000 hari kehidupan bayi dan ibu baru melahirkan, sebab sangat penting dan krusial bagi setiap manusia.

"Dalam UU Nomor 4 Tahun 2024, ditekankan kepada ibu hamil dan ibu menyusui serta anak dalam janin sampai keluar dari rahim hingga usia 2 tahun. Dikhususkan pada fase itu, karena 1.000 hari merupakan masa krusial," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

Menurut Kang Ace, jangan sekali-kali memarahi ibu sedang hamil karena akan mempengaruhi emosi janin. Juga jangan ditelantarkan. Ibu hamil harus disayang. Penuhi nutrisi dan gizinya.

"Salah dalam mengelola ibu hamil dan janin hingga 2 tahun setelah dilahirkan, kita tidak akan bisa menjadi bangsa yang tumbuh dengan baik. Karena itu, wajib bagi negara untuk memikirkan fase 1.000 hari kehidupan ibu hamil, melahirkan dan bayi," tuturnya.

Selain kematian ibu hamil dan melahirkan, kata Kang Ace, Indonesia juga menghadapi masalah stunting atau gangguan tumbuh kembang anak. Secara nasional, tingkat stunting di angka 21 persen. Artinya, dari 100 anak, 21 anak di antaranya kekuarangan gizi. Penyebabnya, kebutuhan gizi sejak di dalam rahim tidak diperhatikan.

"Dampaknya, tingkat IQ orang Indonesia rata-rata 78. Lebih rendah dibanding penduduk Singapura, Malaysia, Thailand," ucap Kang Ace.

Dalam acara itu, Kang Ace membeberkan lima penyebab utama kematian ibu melahirkan. Pertama, terlambat mengambil keputusan untuk merujuk ke sarana kesehatan. Sebagian ke dukun bayi atau paraji.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut