BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Petinggi PKS Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersilaturahmi ke tokoh pendiri dan sesepuh di Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB), Rabu 14 Agustus 2024.
Pada kunjungan yang dipimpin Ketua DPD PKS KBB Acep Hud Syalahudin tersebut, turut didampingi oleh Bakal Calon Bupati dari PKS Didik Agus Triwiyono dan para pengurus lainnya.
"Kami bersilaturahmi sekaligus meminta nasehat dari para sesepuh KPKBB, sebagai salah satu bagian yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah pemekaran berdirinya KBB," kata Acep Hud.
Dia menyampaikan bahwa kedatangan jajaran PKS KBB dengan membawa kandidat balon bupati Didik Agus Triwiyono, sebagai upaya menguatkan komitmen dalam membenahi KBB ke depan.
Apalagi sekitar dua pekan lagi kontestasi Pilkada KBB akan lebih terasa dengan dibukanya pendaftaran pasangan calon bupati dan wakilnya.
"Budaya silaturahmi apalagi kepada sesepuh yang ada di KBB ini harus menjadi kagiatan rutin, terutama bagi para pengelola pemerintahan," sambungnya.
Ketua KPKBB, H. Zaenal menyatakan kegembiraan atas kedatangan pimpinan PKS KBB. Sebab PKS merupakan salah satu komponen yang terlibat langsung mendukung serta membantu perjuangan pemekaran KBB dari Kabupaten Bandung pada tahun 2007 silam.
Pihaknya sempat terkejut saat menerima surat permohonan kunjungan dari pengurus DPD PKS KBB. Oleh karena itu momen langka ini dijadikan kesempatan bagi KPKBB untuk menitipkan cita-cita pemekaran baik kepada PKS maupun kepada bakal calon bupati Didik Agus Triwiyono.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini, karena sejak lama sudah menanti kegiatan semacam ini, dan sekarang dilakukan PKS. Semoga Pilkada tahun ini bisa menghasilkan pemimpin yang jauh lebih baik bagi KBB,” ucap H. Zaenal yang meneruskan tongkat estafet kepemimpinan KPKBB dari (Alm) H. Endang Anwar sejak tahun 2015.
Selama diskusi berlangsung, terlontar beragam masukan terkait pengelolaan pemerintahan KBB ke depan. Para tokoh pendiri KBB tersebut sangat berharap kepada PKS sebagai pemenang Pemilu di KBB, bisa memberikan pengaruh yang baik demi terwujudnya cita-cita pemekaran.
KPKBB akan terus memantau dan mengawal pembangunan KBB siapapun dan dari partai manapun pemimpinnya nanti. Menurut mereka, pemimpin Bandung Barat tidak boleh melupakan sejarah pembentukan KBB yang diraih dengan perjuangan penuh tetesan keringat.
Pemimpin Bandung Barat harus mau dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh elemen, termasuk salah satunya KPKBB.
Lebih dari itu, sudah sepantasnya pengelola pemerintahan di KBB meminta pandangan dari para sesepuh, terutama para tokoh pendiri.
"Kami terbuka untuk diskusi karena memliki banyak catatan tentang perkembangan KBB. Tentunya catatan itu untuk dijadikan bahan guna kemajuan KBB ke depan,” ucapnya.
Sementara itu balon Bupati Bandung Barat Didik Agus Triwiyono yang diusung PKS mengungkapkan komitmennya untuk mewujudkan cita-cita pemekeran Bandung Barat. Yakni dengan senantiasa berkonsultasi kepada para tokoh yang ada di KBB sesuai kapasitas masing-masing.
Didik menyebutkan masih banyak pontensi SDM unggul di Bandung Barat yang belum dilibatkan, baik yang ada di internal birokrasi maupun di masyarakat umum. “Saya bersungguh-sungguh ingin menjalin komunikasi baik dengan lima unsur penting atau Pentahelix. Yakni akademisi, komunitas masyarakat, dunia usaha, pemerintahan, dan media,” tuturnya.
Dirinya pun berkomitmen untuk menjadi kepala daerah yang bersih agar menjadi teladan bagi partner kerjanya di pemerintahan maupun masyarakat secara umum. Pria yang lahir di tanggal 17 Agustus ini komitmen untuk tidak mengambil yang bukan haknya ketika jadi bupati, termasuk tidak akan mengambil gaji sebagai bupati.
“Selama dapur saya masih ngebul, jika mandat dari masyarakat itu diamanahkan, saya akan menyerahkan gaji saya dikelola untuk kepentingan umum,” ucap Didik.
Pada akhir kunjungannya ini, Didik diserahi salinan naskah Deklarasi Pembentukan Kabupaten Bandung Barat oleh Haji Zaenal. Momen tesebut menjadi terasa lebih heroik saat Didik dengan khidmat membacakan kata demi kata deklarasi tersebut. (*)
Editor : Rizki Maulana