Prediksi Bakal Ada 3 Poros, Pengamat Nilai Pilgub Jabar Lebih Menarik dari Jakarta

Perlu diketahui, Jabar yang mayoritasnya penduduk muslim, cenderung agamis, namun dalam perolehan legislatif Jabar selalu didominasi oleh partai-partai nasionalis, seperti Golkar, kemudian Demokrat, dan PDIP dan Gerindra, dan baru diikuti dengan partai-partai agamis.
Menurut Asep, hal ini menunjukan bahwa Jabar memiliki karakteristik yang membutuhkan kombinasi antara nasionalis dan religius atau sebaliknya.
Melihat hal tersebut, KIM yang sebelumnya sudah mengusung Dedi Mulyadi maka dibutuhkan calon pasangan yang agamis atau berasal dari Partai Islam untuk membuat kombinasi paket nasionalis dan religius.
“KIM hari ini sudah memunculkan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur, maka Dedi Mulyadi membutuhkan calon pasangan agamis, atau partai religius, atau tokoh religius mengingat masyarakat Jawa Barat yang religius dan Dedi Mulyadi seorang tokoh yang nasionalis, yang berasal dari Partai Gerindra pasti membutuhkan kombinasi paket pasangan calon yang berbasis Islam atau tokoh religius,” paparnya.
Selain itu, Asep menyatakan bahwa akan menjadi menarik jika Dedi Mulyadi mendapatkan lawan yang serius.
Editor : Rizal Fadillah