get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengmas FK Unjani dan FK Unpad Beri Edukasi Sindrom Metabolik ke Warga Cimahi

Teten Masduki Sebut Sektor Pertanian Terancam, Butuh Inkubator Inovasi Startup Agrikultur

Jum'at, 30 Agustus 2024 | 15:15 WIB
header img
Menkop UKM Teten Masduki, keynote speaker Agrisummit 2024 di Graha Sanusi Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung. (FOTO: AGUS WARSUDI)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan sektor pertanian di Indonesia terancam. Untuk menangkal ancaman itu, Indonesia butuh inkubator inovasi startup agrikultur agar sektor pertanian tetap bertahan.

"Dunia tengah menghadapi ancaman terhadap sektor pertanian. Ancaman itu datang karena alih fungsi lahan dan pergeseran minat kalangan muda untuk bekerja. Di kota-kota besar, pertanian telah benar-benar hilang. Sementara anak-anak muda di perdesaan lebih memilih bekerja di kota. Akibatnya, saat ini, sektor pertanian digarap oleh mereka yang telah berusia lanjut," kata Teten saat menjadi keynote speaker Seminar Agrisummit 2024 di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (30/8/2024).

Di tengah ancaman itu, ujar Teten, Kemenkop UKM mengembangkan koperasi multipihak sebagai model bisnis baru bagi para petani di Indonesia. Model bisnis tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi para petani. 

"Persoalan kita hari ini adalah petani kita skalanya kecil-kecil. Kita gak mungkin bicara produktivitas dan efisiensi. Harus ada konsep korporatisasi petani berbasis petani kecil," ujar Teten.

Menkop UKM menuturkan, model bisnis koperasi multipihak yaitu, mendorong seluruh pemangku kepentingan dan pelaku ekonomi terintegrasi dari hulu ke hilir. Sirkulasi ekonomi yang terjadi diharapkan dapat mennyejahterakan petani.

"Kenapa sekarang anak muda tidak mau bertani karena pendapatan dari pertanian itu paling rendah, mendekati kemiskinan ekstrem. Ini bisa tidak ada yang mau jadi petani lagi kalau tidak ada inovasi model bisnis," tuturnya.

Menutur Teten, selama ini, inovasi produk pertanian sudah ada, tetapi masih terbatas. Karena itu diperlukan inovasi agar bisnis tumbuh dan berkelanjutan. 

"Kami ada program entrepreneurhub untuk mengembangkan para startup di agritech dan aquatech. Kita membutuhkan inkubator bisnis di kampus untuk menginkubasi model bisnis agrikultur yang lebih inovatif," ucap Teten.

Dalam kesempatan itu, Teten mengapresiasi Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (KAFP) Unpad yang mengembangkan program pertanian dengan inovasi teknologi. Seperti, pengembangan varietas produk yang lebih produktif dan terhilirisasi.

"Saya konsen dengan rektor (Rektor Unpad Rina Indiastuti) membuat sebuah inkubator inovasi startup agrikultur. Kami kembangkan skala bisnisnya yang nanti terhubung ke pembiayaan dan market (pasar)," kata Teten.

Sementara itu, Ketua Panitia Agrisummit 2024 Lewi Cuaca mengatakan, isu ketahanan pangan menjadi penting di tengah dinamika global. Kegiatan ini membahas tentang kemandirian bangsa di sektor pangan, stabilitas ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. "Seminar nasional ketahanan pangan menjadi pembuka acara Agrisummit 2024," kata Lewi di Gedung Graha Sanusi Unpad.

Acara Agrisummit 2024 digelar tiga hari, mulai Jumat (30/8/2024) hingga Minggu (1/9/2024). Kegiatan dimulai dengan seminar nasional ketahanan pangan, job fair dan bussines connect, reuni akbar Fakultas Pertanian Unpad. Selain itu terdapat tenda-tenda produk pangan.

Agrisummit 2024 merupakan kegiatan kolaborasi KAFP dan Fakultas Pertanian Unpad dalam memperingati Dies Natalis ke-65 Faperta Unpad. Kegiatan ini diselenggarakan dengan semangat "Nyaah ka Dulur, Nyaah ka Indung, Nyaah ka Lembur" (kasih sayang kepada sesama, almamater, dan tanah kelahiran). Agrisummit 2024 menjadi momen bersejarah bagi alumni dan komunitas pertanian di Indonesia untuk memperkuat jejaring dan mendorong inovasi di sektor pertanian.

Agrisummit 2024 juga menghadirkan rangkaian kegiatan menarik, seperti, Business Connect, Talkshow, Expo, Launching Product, Job Fair, dan UMKM Festival. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi para alumni untuk menampilkan produk-produk unggulan mereka, seperti PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) yang unggul di distribusi horticulture retail dalam negeri dan PT Profil Mitra Abadi (PMA) dengan produk Lewis's Organics yang telah menjangkau pasar produk pertanian organik eksport ke mancanegara. 

Kemudian, Yayasan Sukun Nusantara Sejahtera yang diinisiasi oleh Prof Ganjar Kurnia dan didirikan oleh Alumni Fakultas Pertanian Unpad, serta penelitian mendalam tentang ubi jalar oleh Prof Agung Karuniawan yang menjadi pembahasan penting dalam upaya pelestarian pangan lokal.

Sukun, sebagai salah satu komoditas pangan lokal yang diangkat dalam Agrisummit 2024, menunjukkan potensi besar baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Bukan hanya karena kegunaannya, kandungan gizi sukun bebas gluten namun juga terkait dengan ketangguhannya menghadapi perubahan iklim, menjaga lingkungan, dan alasan ekonomis yang telah dibuktikan oleh berbagai penelitian di dalam maupun luar negeri.

Ketua KAFP Unpad Arya Yudas mengatakan, Agrisummit 2024 dengan sponsor utama Bisi International Tbk PT, Musim Mas Group, PT Bayer Indonesia, PT Pupuk Kujang, dan Badan Pangan Nasional ini, berusaha untuk mengekspos pangan lokal sehingga mendukung program diversifikasi pangan dan menghubungkan berbagai lini usaha alumni Fakultas Pertanian Unpad. "Kami berharap melalui kegiatan ini, terjalin upaya nyata dalam peningkatan kedaulatan pangan Indonesia," kata Arya Yudas.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut