Konsep ini mencerminkan komitmen keduanya dalam menghadirkan pemerintahan yang transparan, inovatif, dan berbasis nilai-nilai keagamaan yang kuat, serta memperkuat Kota Bandung sebagai kota modern yang kompetitif di kancah nasional maupun internasional.
Selain itu, keduanya juga berkomitmen untuk mewujudkan Kota Bandung yang inklusif. Terbuka dan inklusif dimaknainya sebagai keadilan. Artinya, semua orang punya kesempatan yang sama di Kota Bandung.
Terkait amanah, Farhan menyebut warga Bandung menghadapi krisis kepercayaan kepada pemimpin beberapa waktu belakangan. Warga merasa Bandung dijalankan tanpa kepemimpinan, autopilot.
Amanah merupakan salah satu bentuk perwujudan memperbaiki krisis kepercayaan publik. Strategi yang akan dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan reformasi birokrasi dan program Sidang Rakyat.
"Jadi menghilangkan batas-batas protokoler, mendekatkan pemimpin dengan masyarakatnya. Insya Allah itu akan mengembalikan keamanahan dan kepercayaan masyarakat," ucap Farhan di Kantor KPU Kota Bandung, Kamis (29/8/2024).
Editor : Rizal Fadillah