BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Yena Iskandar Ma'soem berharap angka prevelansi stunting Kota Bandung semakin rendah, bahkan bisa meraih zero stunting. Untuk mencapai target itu, penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan stunting harus masif dilakukan.
Seperti yang dilaksanakan oleh IAI Kota Bandung pada Kamis (26/9/2024), sekaligus untuk memperingati World Pharmacist Day (Hari Farmasi Sedunia) 25 September. Lewat kegiatan ini, IAI berkomitmen untuk mendukung pemerintah, terutama Pemkot Bandung, menurunkan angka prevelansi stunting.
"Target nasional prevalensi stunting 14 persen diharapkan tercapai di Kota Bandung yang prevalensinya masih 16,3 persen, jadi tinggal sedikit lagi. Bahkan target nasional tersebut diusahakan bisa terlampaui sehingga Kota Bandung zero stunting," kata Yena Ma'soem.
Yena menyatakan, terkait stunting, IAI akan membantu pemerintah dengan acara-acara penyuluhan yang lebih masif. Terlebih apoteker juga memiliki peran penting dalam pencegahan stunting.
"Obat-obatan, semisal multivitamin bisa membantu meningkatkan kualitas gizi bagi tumbuh kembang anak. Sehingga penyuluhan-penyuluhan tentang vitamin dan gizi yang dikuasai apoteker bisa mencerahkan masyarakat di Kota Bandung," ujar Yena.
Editor : Ude D Gunadi