get app
inews
Aa Read Next : Menkes Budi Ungkap Kebiasaan Sederhana yang Bikin Panjang Umur

Menkes Tugaskan RSHS Bandung Angkat Kualitas Semua Rumah Sakit Daerah di Jawa Barat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:18 WIB
header img
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberi tiga tugas penting kepada RSHS Bandung yang kini berusia 101 tahun. (FOTO: AGUS WARSUDI)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan tiga tugas bagi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang kini merayakan HUT ke-101 tahun. Salah satu tugas RSHS adalah, meningkatkan kemampuan dan kualitas rumah sakit daerah se-Jawa Barat.

Pernyataan itu disampaikan Menkes saat menghadiri perayaan HUT ke-101 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/10/2024). 

Menkes mengibaratkan, bagi manusia, usia 101 tahun telah lanjut usia (lansia) dengan kemampuan fisik yang mulai melemah. Tapi bagi sebuah rumah sakit, usia 101 tahun justru harus semakin baik pelayanannya.

"Kalau 101 tahun itu udah lansia di kita (manusia). Kalau manusia itu lanjut usia, siap-siap untuk pindah ke atas. RSHS semakin tua, justru harus semakin jaya, gitu ya," kata Menkes didampingi Dirut RSHS Rachim Dinata Marsidi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Budi Gunadi menyatakan, di usianya yang ke-101 tahun, tugas pertama RSHS, memberikan layanan terbaik. Kedua, RSHS sebagai rumah sakit rumah sakit pemerintah, harus menjadi pusat pendidikan dan pusat penelitian. 

RSHS kerja sama sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Kristen Maranata yang memiliki Fakultas Kedokteran, agar ilmu kedokteran berkembang.

"Karena kan ini (RSHS) laboratorium paling besar milik fakultas kedokteran, farmasi, alat kesehatan. Yang ketiga, yang penting, (RSHS) enggak boleh pinter sendiri harus bisa mengangkat kemampuan (kualitas) semua rumah sakit di Jawa Barat," ujar Budi Gunadi.

Semua bupati wali kota harus meng-upgrade rumah sakit di daerah masing-masing. Dokter di puskesmas-puskesmas harus gesit, bisa mengobati dan menjaga kesehatan masyarakat Jawa Barat.

"Karena itu tugas RSHS sebagai wakil saya (Menkes) di Jawa Barat. RSHS harus benar-benar bisa membuat dokter dan rumah sakit di Jawa Barat hebat-hebat," tutur Menkes.

Menurut Menkes, dulu, kerap menerima laporan terkait pelayanan di RSHS. Namun sekarang sudah jauh lebih baik. "Itu (pelayanan di RSHS) sudah jauh lebih bagus. Saya mengimbau semua pejabat di Bandung dan kota/kabupaten di Jawa Barat, kalau sakit tidak perlu keluar Jabar, Jakarta atau luar negeri. Cukup di kotanya sendiri. Itu pesan saya. Sekali lagi selamat ulang tahun ke-101. Semoga makin tua makin hebat," ucap Budi Gunadi.

Dirut RSHS Rachim Dinata Marsidi mengatakan, Menteri Kesehatan berpesan, RSHS harus tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. "Usia 101 tahun, insya Allah, RSHS ke depan jadi rumah sakit terbaik, bukan hanya di Jawa Barat tapi di Jawa, di Indonesia. Kami harus mengampu semua rumah sakit di Jawa Barat," kata Dirut RSHS.

Saat ini, ujar Rachim, RSHS diberi gedung baru untuk ibu dan anak itu berkapasitas 490 tempat tidur. Gedung tersebut untuk para peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Semua yang punya kartu BPJS (Kesehatan) datang lah ke RSHS. Tidak akan ada biaya alias gratis kalau punya kartu BPJS," ujar Rachim.

Disinggung tentang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Dirut RSHS menuturkan, RSHS terus meng-upgrade dan memberikan terbaik di IGD. Dalam 5 menit, pasien dilayani oleh dokter jaga.

"Jadi dia (dokter jaga) lima menit harus pegang pasien. Nah nanti setelah itu, dia akan konsul ke dokter yang bertanggung jawab DPJP namanya. Itu hanya dalam lima belas menit, (pasien) sudah mendapat terapi definitif," tutur Dirut RSHS.

Perayaan HUT ke-101 RSHS berlangsung meriah, dihadiri 3.500 karyawan dan 1.500 residen. Acara diawali dengan jalan sehat. Kemudian dilanjutkan dengan Sertifikat Rekor MURI. 

Dalam kegiatan ini juga digelar Residen Gathering, sebagai salah satu bentuk concern RSHS  terhadap upaya-upaya antiperundungan di kalangan pendidikan dokter spesialis di RSHS. 

Sejarah RSHS: Dulu Bernama RS Ranca Badak

Untuk diketahui, dikutip dari rshs.or.id, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin (RSHS)  Bandung dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1920. Rumah sakit ini diresmikan 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs".

Pada 30 April 1927, nama rumah sakit pusat rujukan di Jawa Barat diubah menjadi Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana berkapasitas 300 tempat tidur.

Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, rumah sakit ini dikelola oleh pemerintah daerah dengan nama Rumah Sakit Ranca Badak. 

Kemudian pada 1954, RS Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan (kini Kemenkes). Dua tahun kemudian, 1956, RS Ranca Badak dijadikan rumah sakit umum berkapasitas 600 tempat tidur. Pada tahun sama, berdiri Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).


RSUP Hasan Sadikin atau RSHS Bandung, Jalan Dr Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung. (Foto: Dokumentasi).
 
Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter oleh Fakultas Kedokteran Unpad dan merupakan awal kerja sama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Unpad.

Pada 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) sampai sekarang.

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut