get app
inews
Aa Read Next : 1 Nelayan yang Hilang Diterjang Ombak Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Tewas

Geger di Sukabumi! Penemuan Potongan Kaki Dikubur di Rumah Kosong

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:50 WIB
header img
Ilustrasi. (Foto: Ist)

SUKABUMI, iNewsBandungraya.id - Warga di Perum Gading Kencana, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan sepotong kaki yang terkubur di halaman rumah kosong.

Diceritakan Ketua RT setempat, Wadli Permana, kejadian itu bermula ketika warga menemukan ada sekitar enam orang yang sedang melakukan aktivitas aneh di sekitaran perumahan.

Warga melihat empat orang sedang menggali tanah dan dua lainnya memeriksa situasi. Kemudian warga pun sempat bertanya kepada keenam orang itu sebanyak tiga kali, namun tak mendapatkan jawaban.

"Sudah tiga kali ditanya terus nggak ada jawaban, dia (warga) lapor ke saya, pas saya samperin sudah nggak ada. Itu ada enam orang, suami istri diam di luar lihat situasi, empat menggali (kuburan). Itu kejadian sekitar jam 16:00 WIB kurang," kata Weldi dikutip Selasa (22/10/2024).

Ternyata, keenam orang itu sedang menguburkan sesuatu yang dicurigai adalah mayat bayi.

"Awal kecurigaan warga itu kayak bayi karena ada anak kecil yang melihat seperti bayi soalnya lihat darah dan gendong juga kayak gendong bayi. Masih ada darahnya soalnya kemungkinan dibungkus di situ di tempat, ada sisa kain kafannya di situ," ujar Weldi.

Setelah itu, Wedli pun langsung berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk polsek setempat untuk melakukan pembokaran galian yang diduga kuburan tersebut.

"Saya koordinasi langsung mau dibongkar lagi atau gimana setelah koordinasi langsung dibongkar sama warga, disaksikan sama RT, RW dan tokoh warga juga banyak yang lihat. Pas dibongkar memang benar ada kain kafan di dalam yang dikubur itu," kata dia.

Setelah dibongkar, mereka menemukan sesuatu yang dibalut kain kafan. Ketika dibuka, ternyata yang dibukur adalah sepotong kaki.

"Saya lihat kondisi kakinya hitam kayaknya bekas tersiram air panas. Rumah itu sudah kosong lama, dari saya di sini tahun 2013 juga sudah kosong," ungkapnya.

Potongan kaki itu pun dibawa aparat kepolisian dan disimpan di RSUD Syamsudin.

Setelah itu, Weldi mendapatkan kabar jika pemilik kaki tersebut adalah milik salah satu warga berinisial A yang mengalami penyakit diabetes.

"Setelah saya ngobrol sama pihak keluarga ternyata benar itu tersiram air panas sama dia punya penyakit gula," kata Weldi.

"Dulu sempat tinggal di sini cuman setelah sepuluh tahun lebih dia (pria inisial A) sudah pindah cuman dari situ kan saya nggak tahu pindahnya kemana. Sekarang yang bersangkutan lagi dirawat di RSUD Syamsudin, positifnya kita apabila beliau meninggal itu bisa diambil lagi bisa, disatukan lagi sama badannya," sambungnya.

Namun, warga menolak untuk penguburan kaki A di rumah kosong tersebut. Weldi pun mendapatkan kabar jika kaki tersebut sudah dimakamkan di TPU setempat pada Minggu (20/10/2024) malam WIB.

"Nah malam tadi dikuburnya. Potongan kaki, malam sudah dibawa sama pihak keluarga, tadinya ngotot pengen dikubur lagi di situ, cuma warga menolak karena di Gading ini ada pemakaman buat warga. Alhamdulillah saya koordinasi sama pihak di Gading bisa (dimakamkan di TPU) sekitar 20:00 WIB dikubur di situ," terangnya.

Sementara itu, Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli pun membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, penemuan sepotong kaki sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi.

"Karena curiga benda apa yang dikuburkan, warga sekitar bersama petugas menggali kuburan tersebut dan setelah digali serta dibuka oleh unit Identifikasi Polres Sukabumi Kota, ternyata ditemukan potongan kaki manusia sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi karena jari-jari sudah tidak ada dan terlihat membusuk," kata Ade.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut