Merawat Tradisi, Menjaga Identitas
Dedi Mulyadi adalah sosok yang lekat dengan tradisi Sunda. Bukan hanya memahami, ia juga terlibat langsung dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sunda dalam kehidupannya. Sebab itu banyak orang yang melihat Dedi dari sisi yang berbeda dan kontroversial tapi tetap disukai.
Dalam bukunya Local Politics in Indonesia, Edward Aspinall (2018) menyebutkan bahwa “politics of proximity” atau politik kedekatan adalah kunci keberhasilan pemimpin di Indonesia, terutama di wilayah dengan ikatan adat dan budaya yang kuat seperti Jawa Barat.
Kedekatan Dedi dengan budaya Sunda menjadikan pendekatan ini alami baginya. Dia mampu menyelami kebutuhan masyarakat karena dia bukan sekadar berbicara tentang budaya, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari hidupnya.
Lokatmala Foundation, sebuah yayasan kebudayaan di Cianjur, turut menjadi bagian penting dalam mendukung Dedi di level tertentu karena upaya mereka selama ini dalam menjaga tradisi Sunda berkelindan dengan semangat Dedi Mulyadi dalam memajukan seni budaya dan kebijaksanaan Sunda.
Yayasan ini didirikan pada 2018 dan diantara kegiatannya aktif melestarikan budaya Cianjur melalui tiga pilar budaya: Ngaos (pembelajaran agama), Mamaos (seni musik tradisional Sunda), dan Maenpo (seni bela diri Sunda). Yayasan ini mendukung penuh pasangan Dedi-Erwan karena meyakini bahwa mereka bisa memberikan komitmen nyata dalam pelestarian budaya.
Salah satu kontribusi penting Lokatmala Foundation bersama komunitas dan individu lainnya termasuk Pemkab Cianjur dan Pemprov Jabar adalah pelestarian seni Pakemplung dari Kecamatan Naringgul, sebuah seni tradisi syukuran atas panen padi yang kini hampir punah tergerus zaman.
Dr Hendriyana, seorang peneliti budaya dari Universitas Padjadjaran (Unpad), menilai bahwa “kesenian seperti Pakemplung membawa nilai spiritual dan ekologis yang tinggi bagi masyarakat Cianjur, menghubungkan mereka dengan alam dan siklus kehidupan” (Hendriyana, 2021).
Keberhasilan Lokatmala Foundation dalam menghidupkan kembali seni Pakemplung adalah contoh nyata bahwa tradisi bukan sekadar warisan, tetapi sebuah akar yang menumbuhkan kebersamaan di tengah masyarakat.
Editor : Ude D Gunadi