"Kemudian diprioritaskan anak-anak yatim atau anak piyatu yang keluarganya tidak mampu," jelasnya.
"Untuk bantuan yang diberikan, yaitu berupa seragam sekolah, alat-alat tulis dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang sekiranya itu sangat penting untuk teman-teman ini," tambahnya.
Kegiatan berbagi ini mengundang paling sedikit 100 orang, dan paling banyak 500 orang. "Kalau sejak dari mulai mungkin sudah banyak sekali, sekitar seribu lebih," ungkap Restu.
Sementara itu, salah satu founder Berbagi Dengan Difabel, Adrian Suhendra mengatakan, kegiatan ini tak hanya berbagi kebutuhan kaum difabel, namun juga digelar pengobatan gratis dari Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha (PADMA).
"Kita konsultasi kesehatan kalau sesuai dengan penyakitnya kita akan berikan pengobatan gratis kemudian kita juga memberikan vitamin untuk generasi muda kita," jelas Adrian.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut atau bahkan menyasar ke daerah-daerah terpencil di Jawa Barat.
Editor : Rizal Fadillah