"Optimis, personaliti, konsistensi, dan inovasi adalah strategi yang efektif untuk menyampaikan pesan kompleks secara sederhana, membangun hubungan emosional, dan menginspirasi transformasi sosial. Hal ini selaras dengan upaya mendukung SDG 4, SDG 10, dan SDG 16," tuturnya.
Sebagai wakil dari tuan rumah Fakultas Dakwah Unisba, Malki Ahmad Nasir menyoroti bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan komunitas termarjinalisasi.
Dalam presentasinya, ia membahas pentingnya literasi digital di Indonesia, terutama untuk menjembatani kesenjangan antara komunitas perkotaan dan pedesaan. Teknologi, menurutnya, bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medium pemberdayaan dalam dakwah.
Seminar yang dimoderatori olehChairiawaty ini berhasil memancing beberapa pertanyaan dari peserta sehingga diskusi berjalan lebih dinamis.
Diskusi dalam seminar ini menekankan bahwa dakwah yang inklusif tidak hanya membangun harmoni antar budaya, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Editor : Rizal Fadillah