Dengan adanya aplikasi ini, pendataan anak tidak sekolah lebih mudah, efektif, dan efisien sehingga penyajian laporan anak tidak sekolah lebih cepat. Aplikasi dapat digunakan secara maksimal dalam validasi data oleh perangkat desa sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri menjelaskan terkait PTMGRMD Nusantara 2024, menurutnya kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi agenda yang bisa dikonversi ke dalam 20 SKS perkuliahan.
“Sebagaimana Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023, dalam kebijakan Kampus Merdeka Mandiri, maksimum 3 semester mahasiswa berkuliah tidak di ruang kelas, melainkan langsung di lapangan,” ujar Samsuri, Rabu (4/12/2024)
Para mahasiswa dibebaskan untuk memilih lokasi mana yang ingin mereka jadikan tempat kuliah kerja nyata (KKN), ada yang di perusahaan, desa, atau NGO.
“Dulu KKN hanya 1,5 bulan, tapi sekarang 4 bulan dan tidak pulang. Semuanya boleh diakui 1 semester penuh atau konversinya 20 SKS,” lanjutnya.
Pada PTMGRMD Nusantara kali ini terdiri dari beberapa perguruan tinggi supaya para peserta bisa saling bertukar pikiran. Ia berharap agar para mahasiswa bisa berbaur dan berkontribusi untuk masyarakat.
“Mahasiswa ini memang jauh dari sempurna, tapi mereka akan banyak belajar. Para mahasiswa bersama dengan semua unsur masyarakat bisa saling menerima dengan tangan terbuka,” ucapnya.
Editor : Abdul Basir