get app
inews
Aa Text
Read Next : Kick Off Kolaborasi Cipta Sinergi Bersama Rumah Zakat, Hadirkan Pelatihan Digital Marketing

Gencatan Senjata di Gaza, Rumah Zakat Tingkatkan Bantuan untuk Warga Palestina

Jum'at, 17 Januari 2025 | 13:18 WIB
header img
Rumah Zakat Tingkatkan Bantuan untuk Warga Palestina. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kabar mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza menjadi hal yang disyukuri oleh semua pihak, termasuk lembaga zakat dan kemanusiaan seperti Rumah Zakat.

Hal ini berarti, Rumah Zakat dapat menyalurkan bantuan dengan lebih mudah dan lebih besar dari sebelumnya kepada masyarakat Gaza yang merupakan titipan dari para donatur dan mitra sesuai dengan kebutuhan. 

“Rumah Zakat sangat bersyukur atas keputusan gencatan senjata yang telah disepakati akan dilakukan mulai 19 Januari 2025. Ini artinya kita bisa mulai melakukan program distribusi bantuan untuk tahap pemulihan selain juga melanjutkan bantuan dasar,” ucap Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, Jumat (17/1/2025).

Murni mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di Gaza membutuhkan waktu hingga 15-20 tahun untuk rekonstruksi Gaza. PBB pun memprediksi dibutuhkan dana hingga Rp643 triliun untuk proses Pembangunan Kembali Gaza.

Pada masa gencatan senjata, Rumah Zakat memiliki serangkaian program untuk mendukung proses pemulihan Gaza. Program tersebut antara lain pembangunan hunian sementara, fasilitas ibadah, Kesehatan, dan pendidikan sementara, serta bantuan ekonomi. 

“Pastinya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk terwujudnya program-program di masa gencatan senjata. Sehingga Rumah Zakat terus membuka peluang kolaborasi dengan semua untuk membantu pemulihan Gaza," ungkapnya.

"Kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, pakaian, dan logistik lainnya pun akan tetap disalurkan mengingat perekonomian di Gaza masih belum pulih. Masyarakat Gaza kehilangan hartanya di masa peperangan,” tambahnya.

Di Januari 2025, Rumah Zakat akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk mengawal pendistribusian baik dari mesir atau yordan serta bekerja sama dengan NGO lokal di Gaza.

Rencananya, Rumah Zakat akan mendistribusikan 20.000 paket hot meal, 500 paket pakaian keluarga, 400 paket food basket, 50 truk air bersih, 400 paket sayur, 400 paket roti, 200 paket nutrisi untuk bayi, 200 paket hygiene kit, 10 unit container shelter, dan 2 unit masjid darurat.

“Insya Allah untuk container shelter mulai dibangun pada pekan ketiga Januari. Sementara masjid darurat pada pekan keempat,” ujarnya.

Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir mengatakan, pada tahun 2025, Rumah Zakat akan meneruskan gerakan #LoveForPalestine sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian tercipta di Palestina.

Didi menyebut, ada empat ajakan yang disuarakan melalui gerakan #LoveForPalestine. Pertama adalah tetap berisik di media sosial dengan membagikan konten Palestina dengan menggunakan hashtag #LoveForPalestine dan #FreePalestine.

Kedua melakukan boikot produk yang mendukung aksi genosida. Ketiga ikut aksi damai sebagai dukungan menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Terakhir mengirimkan bantuan semampunya untuk membantu masyarakat Palestina mulai dari masa tanggap darurat hingga rekonstruksi nanti. Terakhir bersama dengan lembaga kemanusiaan lainnya mendorong kolaborasi semua pihak untuk mendirikan pos bersama bantuan.

“Alhamdulillah hingga 16 Januari 2025, Rumah Zakat telah mendistribusi bantuan titipan donator dan mitra kepada 944.000 penerima manfaat di Gaza. Rumah Zakat berkomitmen untuk terus hadir dalam proses recovery dan rekonstruksi kembali Gaza," katanya.

"Untuk itu mohon dukungannya dari berbagai pihak terutama masyarakat. Dukungan dari masyarakat dapat berupa dukungan dari Zakat, Infak, Sedekah atau dana kemanusiaan lainnya," sambungnya.

Didi mengatakan, saat ini masyarakat Palestina masih membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Terutama menyangkut dengan kebutuhan dasar mereka.

"Kalau kita tahu, ini sudah berlangsung kurang lebih 15 bulan. Makanan, kemudian musim dingin saat ini, menjadi salah satu kebutuhan utama, seperti selimut. Selain itu, mencuci pakaian dalam cuaca dingin juga menjadi tantangan. Air bersih juga sangat dibutuhkan," jelasnya.

Selain itu, Rumah Zakat juga berupaya untuk membangun shelter atau tempat untuk berlindung bagi masyarakat Palestina.

"Karena ini sesuatu yang sangat mendesak. Saat ini, tempat penampungan yang ada tidak mampu menahan panas maupun hujan. Kita berharap dapat segera membangun shelter ini sebagai bagian dari upaya kita," imbuhnya.

Sementara itu, Humanitarian Division Head Rumah Zakat, Izzatul Yazid mengakui jika proses penyaluran bantuan ke Palestina masih cukup sulit.

"Kita tidak bisa bersikap setengah-setengah. Produksi ini melibatkan kerja sama dengan pihak Tiongkok. Kita berharap produksi ini dapat menghasilkan 600 truk yang masuk per hari, dengan kapasitas membawa 200.000 unit barang dan 60.000 unit caravan ke dalam Gaza," terangnya.

Yazid pun berharap, bantuan yang diberikan ini dapat menjadi solusi nyata untuk keberlangsungan hidup masyarakat Palestina.

"Tinggal bagaimana kita bisa mempercepat proses ini, agar tercipta hunian yang nyaman, bermartabat, dan layak bagi masyarakat di Gaza," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut