Ridwan menceritakan awal mula gerakan penanaman pohon yang kemudian gayung bersambut direspon oleh Indonesia Power. Jatam kata dia, sebagai organisasi petani aktif dalam mengelola lahan-lahan kosong yang dimiliki oleh perorangan ataupun wakaf Muhammadiyah.
"Jatam mendapatkan kesempatan untuk mengelola lahan ini. Dengan modal 49 bibit pohon alpukat, akhirnya teman-teman Jatam mulai menanam. Alhamdulillah ternyata gerakan itu direspon oleh Indonesia Power untuk lebih massif dalam gerakan penghijauan di atas lahan ini," kata Ridwan.
Ke depan, Jatam akan terus berkomitmen untuk terus melahirkan petani-petani yang yang konsern terhadap isu lingkungan. Sehingga, gerakan pertanian Jatam akan berorientasi terhadap kelestarian lingkungan.
"Pengelolaan pertanian Jatam akan berfokus pada pelestarian lingkungan. Karena kelestarian lingkungan akan menjadi warisan untuk masa depan," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya