Polisi Buru 4 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Babakan Ciparay Bandung

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota Polsek Babakan Ciparay memburu empat pelaku pengeroyokan sadis terhadap seorang pria di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung pada Sabtu (8/3/2025) dini hari. Keempat pelaku diduga kuat warga sekitar lokasi kejadian.
Kapolsek Babakan Ciparay Kompol Kurniawan mengatakan, penyidik Unit Reskrim Polsek Babakan Ciparay telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Lokasi penganiayaan terhadap korban, kata Kapolsek, terjadi di dekat loket PO San, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Waktu kejadian, Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Korban OS tidak membuat laporan polisi. Tapi kami tetap melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku," kata Kapolsek.
Kompol Kurniawan menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, korban berinisial OS (41) asal Kabupaten Majalengka. Sebelum kejadian, korban menunggu bus jurusan Bandung-Riau di PO San.
Karena bus belum datang, korban duduk di depan sebuah toko sambil merokok dan memainkan handphone (HP). Tak lama kemudian, datang seorang pemuda mengenakan topi. Tiba-tiba pelaku menendang korban.
Sesaat kemudian, datang pelaku lain membawa balok kayu. Pelaku menghantamkan balok itu tepat di kepala korban. Akibat beberapa kali pukulan balok kayu itu, korban pun tersungkur tak berdaya.
Tak berhenti di situ, dua pelaku lainnya pun ikut memukul dan menendang punggung korban. Setelah korban benar-benar tak berdaya, seorang pelaku merampas HP korban. Para pelaku pergi begitu saja meninggalkan korban yang kejang-kejang di depan toko.
“Jadi korban orang Majalengka mau pergi ke Riau beli tiket di PO San, Jalan Bypass, Babakan Ciparay. Sambil menunggu bus korban duduk, dihampiri oleh sekelompok orang dipukuli dan hapenya diambil. Kemudian pelaku pergi,” ujar Kompol Kurniawan.
Kapolsek menuturkan, warga melarikan korban ke RS Bandung Kiwari untuk mendapat pertolongan medis. Namun tidak sampai rawat inap. Setelah mendapatkan pengobatan, korban dibawa lagi ke PO bus.
"Kami menghubungi keluarganya. Lalu korban dibawa pulang oleh keluarganya. Korban tidak membuat laporan polisi. Makanya kami jemput bola. Mohon doanya, mudah-mudahan cepat terungkap,” tutur Kapolsek.
Diketahui, video CCTV aksi pengeroyokan sadis terhadap korban viral di media sosial (medsos). Terdapat tiga video dari sisi berbeda yang beredar di medsos. Video pertama merekam kejadian dari jarak dekat saat korban dikeroyok.
Video CCTV kedua agak jauh, tetapi merekam jelas aksi penganiayaan terhadap korban. Bahkan di video kedua, tampak sejumlah warga menonton aksi keji para pelaku terhadap korban.
Warga yang melihat tak berani mencegah apalagi menolong korban. Mereka hanya diam mematung sampai para pelaku pergi. Sedangkan video CCTV ketiga merekam empat pelaku berjalan santai meninggalkan TKP seusai menganiaya korban.
Editor : Agus Warsudi