Tanda-tanda Alam Munculnya Lailatul Qadar Menurut Hadits Nabi

Hadis kedua yang menjadi rujukan dalam penjelasan ini diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi, yang mengatakan:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361).
Hadis ini menggambarkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kedamaian dan kesejukan, tidak terlalu panas ataupun dingin. Pada pagi harinya, matahari yang terbit akan tampak kemerah-merahan, sebuah tanda khas yang dapat mengindikasikan bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar.
Kiai AMA juga mengingatkan, umat Islam seharusnya fokus pada pengamalan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan, mengharap pahala dan keberkahan dari Allah SWT tanpa terfokus pada prediksi atau tanda-tanda malam tersebut.
"Yang seharusnya dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan ibadah, bukan mencari tanda-tandanya," ujarnya.
Editor : Rizal Fadillah