Tanda-tanda Alam Munculnya Lailatul Qadar Menurut Hadits Nabi

"Kalau malam Ramadan-nya hari ini, maka Lailatul Qadar-nya malam kesekian. Artinya, jika seseorang memulai puasa pada hari Sabtu, maka malam Lailatul Qadar berpotensi jatuh pada malam tertentu berdasarkan perhitungan hari pertama puasa," katanya.
Kiai AMA juga merujuk pada beberapa hadis yang menjelaskan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Salah satu hadis yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, yang mengatakan:
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka’ab).
Hadits ini menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar memiliki tanda pada pagi harinya, yakni matahari terbit dengan warna yang putih dan tidak memancarkan sinar secara menyeluruh.
Tanda ini menjadi salah satu petunjuk, meskipun umat Islam diingatkan untuk tidak hanya mencari tanda semata, melainkan menghidupkan malam tersebut dengan ibadah.
Editor : Rizal Fadillah