Inflasi Jabar Sebesar 1,60 %, BPS: Diskon Tarif Listrik Penyumbang Tertinggi

Selain rilis inflasi, BPS Provinsi Jawa Barat juga merilis indikator statistik lainnya yaitu Nilai Tukar Petani (NTP), Tingkat Penghunian Kamar (TPK), Transportasi, dan Ekspor Impor.
Pada Maret 2025 NTP sebesar 113,10 mengalami penurunan 0,38 persen dibandingkan Februari 2025 yang sebesar 113,53. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 116,06 mengalami kenaikan 0,57 persen dibandingkan Februari 2025 yang sebesar 115,40. Penurunan NTP disebabkan adanya kenaikan yang cukup tinggi pada indeks harga yang dibayar (ib) dengan komoditas penyumbang utamanya antara lain tarif listrik, bawang merah dan beras.
Untuk perkembangan harga beras di penggilingan, rata-rata harga beras Maret 2025 senilai 13.233 rupiah/kg naik 0,48 persen. Jika dirinci berdasarkan jenisnya, rata-rata harga beras premium senilai 13.451 rupiah/kg, naik 0,29 persen dibandingkan Februari 2025. Dan rata-rata harga beras medium senilai 12.988 rupiah/kg, naik 0,60 persen dibandingkan Februari 2025.
Darwis Sitorus juga menyampaikan data TPK hotel gabungan Maret 2025 sebesar 37,88 persen atau turun 2,20 poin dibandingkan Januari 2025. Dengan rincian TPK hotel bintang sebesar 45,51 persen dan TPK hotel non bintang sebesar 21,33 persen.
“Minimnya libur tanggal merah di Februari 2025 dan ada kemungkinan pengaruh pembatasan anggaran pemerintah terkait kegiatan _MICE_ memberi dampak signifikan terhadap penurunan angka TPK”, kata Darwis.
Editor : Abdul Basir