get app
inews
Aa Text
Read Next : Dokumen Perizinan Eiger Camp di KBB Lengkap, Buktikan Proyek Sesuai Regulasi

Monitoring Proyek Eiger Camp, DPRD KBB dan Jabar Rekomendasikan Revisi Site Plan

Jum'at, 11 April 2025 | 20:14 WIB
header img
Komisi III DPRD KBB dan Komisi I DPRD Jabar mendengar penjelasan terkait proyek dan rencana pembangunan Eiger Camp di perkebunan Teh Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, KBB, Jumat (11/4/2025). Foto/iNews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan DPRD Jawa Barat mendatangi lokasi proyek pembangunan Eiger Camp, Jumat (11/4/2025).

Hal tersebut sebagai tindaklanjut dari kesepakatan rapat yang digelar Komisi I dan IIII DPRD KBB dengan Komisi I DPRD Jabar di kantor DPRD KBB pada Rabu (9/4/2025).

Perihal pembangunan Eiger Camp yang berlokasi di Perkebunan Teh Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, KBB.

Sebelumnya lokasi proyek Eiger Camp sempat disegel Satpol PP Jawa Barat atas instruksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, setelah sempat viral di media sosial karena diduga melakukan pelanggaran lingkungan.

"Sesuai kesepakatan rapat kerja beberapa hari lalu antara DPRD KBB dan DPRD Jabar, maka hari ini kami melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pembangunan Eiger Camp di Sukawana," kata Ketua Komisi III DPRD KBB, Pither Tjuandys dihadapan awak media.

Dia menilai, pihak Eiger Camp telah menempuh semua proses perizinan sesuai dengan mekanisme dan prosedur aturan berlaku malalui Online Single Submission (OSS).

Sehingga bisa mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan syarat-syarat lainnya yang harus dilengkapi.

Setelah tahapan ditempuh akhirnya keluar site plan sesuai dengan yang dikerjakan dan ditandatangani oleh Rahmat Adang Syafaat yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas PUTR KBB. Lalu bagian perizinan wajib mengeluarkan 14 Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Hanya saja hasil monitoring dan penjelasan dari pihak pengelola ada ketidaksesuaian site plan dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Ini dikarenakan pihaknya menemukan adanya pelaksanaan salah satu proyek bangunan Eiger Camp dengan luas sekitar 1.200 mater yang tidak masuk dalam dokumen site plan.

Yakni lokasi yang dipakai untuk membangun Panggung Budaya dan Deck View Eiger Camp dimana telah mengalami pergeseran titik lokasi dari rencana awal.

"Kalau dokumen perizinan sudah lengkap, hanya sana hasil peninjauan hari ini di lapangan ada ketidaksesuaian dari sisi site plan. Untuk itu kami rekomendasikan agar pengembangan untuk melakukan revisi site plan," tuturnya.

Revisi dokumen site plan diperlukan agar seluruh pelaksanaan proyek berkesesuaian dengan dokumen perizinan serta fakta di lapangan. Dengan demikian, dampak lingkungan yang dikhawatirkan seperti banjir atau longsor bisa ditanggulangi.

Politisi Partai Demokrat ini juga mendorong dinas terkait supaya intensif melakukan pengawasan terhadap seluruh proyek di Bandung Barat agar tidak ada lagi kasus kecolongan berupa ketidak sesuaian dokumen perizinan dengan fakta lapangan.

"Dinas terkait juga harus melakukan pengawasan, jangan hanya mengeluarkan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) terus dibiarkan. Ketika ada temuan masalah, baru ramai," ujarnya.

Nantinya DPRD KBB bakal melakukan komunikasi ke Pemprov Jabar dan melaporkan hasil monitoring di lapangan. Sehingga antara Pemda KBB serta Pemprov Jabar terjalin sinergi dalam melaksanakan pengawasan kawasan.

"Kami mengapresiasi sepak terjang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam 100 hari kerjanya. Semoga sinergitas antara Provinsi dengan kabupaten/kota bisa sejalan dalam membangun wilayah Jabar," kata dia. 

Lebih lanjut dikatakannya, Pemda Bandung Barat membutuhkan banyak investor untuk bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sehingga iklim investasi tetap harus dijaga karena imbas dari investasi juga berkorelasi dengan pembukaan lapangan kerja baru. Oleh karena itu polemik ini diharapkan bisa segera tuntas.

Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi I DPRD KBB, Sandi Supyandi menegaskan pentingnya antisipasi potensi bencana dalam proyek Eiger Camp.

Seperti penanganan larian air (run off) agar tidak menimbulkan bencana banjir ke Cekungan Bandung. Hal tersebut mesti dilakukan mengingat aktivitas pembangunan proyek berada di Kawasan Bandung Utara atau (KBU).

"Perencanaan Zero Run Off itu penting agar terhindar dari bencana, dan saya lihat itu sudah dilakukan di sini," timpalnya.

Adapun pada kegiatan ini juga dihadir jajaran Komisi I dan III DPRD KBB, Komisi I DPRD Jawa Barat. Serta turut hadir pula Direktur EIGER Adventure, Imanuel Wirajaya, Region Head PTPN 1 Regional 2, Desmanto, dan sejumlah perwakilan dinas terkait dari Pemprov Jabar dan Pemda KBB. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut